Tangerang, 20 November 2025 – Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah komoditas gambir melalui hilirisasi untuk memperluas jangkauan ekspor Indonesia. Pernyataan ini disampaikan saat melepas ekspor 27 ton gambir milik PT Salimbado Jaya Indonesia (PT SJI) ke India senilai USD 102.600 atau sekitar Rp1,72 miliar di Istana Gubernur Sumatra Barat pada Selasa (18/11).
Dalam arahannya, Mendag Busan menyebut gambir sebagai komoditas unggulan yang berperan penting dalam menggerakkan ekonomi Sumatra Barat. Namun, potensi besar tersebut dinilai masih belum dimaksimalkan. Hilirisasi menjadi strategi utama untuk menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan membuka pasar ekspor baru.
Baca juga: Kementerian UMKM Luncurkan Holding Fesyen dan Kerajinan Untuk Perkuat Industri Kreatif Nasional
“Potensi komoditas gambir sangat besar. Untuk memaksimalkannya, hilirisasi perlu dilakukan. Produk gambir dapat dikembangkan menjadi sabun, kopi, produk kecantikan hingga kesehatan. Produk olahan ini menjadi kunci dalam memperluas ekspor gambir Indonesia,” ujar Mendag Busan.
Data mencatat, sepanjang Januari–September 2025, nilai ekspor gambir Sumatra Barat mencapai USD 34,2 juta, setara 71,1 persen dari total ekspor gambir nasional senilai USD 48,1 juta. Dari jumlah itu, 96,93 persen atau USD 46,62 juta diekspor ke India. Dominasi ini menunjukkan keunggulan iklim dan topografi Sumatra Barat sebagai penghasil gambir berkualitas dunia.
Mendag Busan menekankan pentingnya kemitraan antara usaha besar seperti PT SJI dengan pelaku UMKM untuk mempercepat hilirisasi. Modernisasi pengolahan dan peningkatan mutu juga menjadi kunci agar produk gambir mampu bersaing secara global.
Kementerian Perdagangan saat ini tengah menyiapkan kebijakan tata niaga ekspor gambir berbasis hilirisasi, termasuk pengembangan pos tarif dan identifikasi barang (HS Code) untuk membedakan gambir mentah dan gambir olahan berkadar katekin tinggi.
Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah pusat. “Pelepasan ekspor ini menjadi semangat baru bagi Sumatra Barat. Kami berharap dukungan Kemendag terus menguatkan komoditas unggulan daerah,” ujarnya.
Direktur PT SJI, Sepdi Tito, menilai gambir memiliki peluang besar menjadi ikon kesehatan Indonesia. “Kami ingin gambir seperti ginseng Korea, ikon kesehatan bangsa yang mendunia. Dengan dukungan pemerintah, kami optimistis gambir bisa menembus pasar Eropa, Timur Tengah, dan negara lainnya,” ungkapnya.
Sepanjang Januari–Oktober 2025, PT SJI telah mengekspor 1.107 ton gambir dengan nilai USD 4,12 juta. Pada 2024, perusahaan ini mencatat ekspor 1.161 ton dengan nilai USD 5,41 juta.
Mendag Busan juga menegaskan komitmen memperluas akses pasar melalui berbagai perjanjian perdagangan, termasuk I-EU CEPA, yang membuka peluang tarif hingga nol persen di 27 negara Eropa.
Baca juga: DMI Expo 2025: Menyatukan Perdagangan, Pariwisata, dan Budaya Indonesia di Eropa
Selain itu, program UMKM BISA Ekspor terus memfasilitasi UMKM Indonesia melalui 46 perwakilan dagang di 33 negara. Hingga Oktober 2025, Kemendag telah memfasilitasi 542 kegiatan business matching dengan total transaksi USD 130,17 juta atau sekitar Rp2,17 triliun.
Acara pelepasan ekspor turut dihadiri Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir serta jajaran pejabat Kemendag.


