Tangerang, 13 Maret 2025 – PT Taru Martani kembali mencatatkan keberhasilan dalam ekspor produknya. Setelah sukses mengirimkan 5.200 batang cerutu ke Taiwan, kali ini perusahaan tersebut mengapalkan tembakau iris (TIS) ke Jepang. Sebanyak 41 karton TIS dikirim setelah melalui pemeriksaan oleh Bea Cukai Yogyakarta pada Rabu (5/3).
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Yogyakarta, Riri Riani, menjelaskan bahwa total 41 karton tersebut berisi 7.170 pak tembakau iris dari tiga merek unggulan PT Taru Martani, yakni Violin, Virgin, dan Royal Bourbon. Nilai ekspor dari produk ini mencapai USD 7.912,77 atau setara lebih dari Rp125 juta.
Baca juga: Pemerintah Tindak Tegas Minyakita yang Tidak Sesuai Ketentuan
Ekspor tembakau iris ini mendapatkan fasilitas tidak dipungut cukai sesuai dengan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai. Dalam aturan tersebut, hasil tembakau yang diekspor diberikan insentif berupa pembebasan cukai. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong ekspor dan meningkatkan daya saing industri tembakau Indonesia di pasar internasional.
Untuk memastikan kelancaran ekspor, Bea Cukai Yogyakarta melakukan pemeriksaan menyeluruh guna memastikan bahwa produk yang dikirim telah memenuhi persyaratan dan dilengkapi dokumen yang sesuai. Setelah dinyatakan lolos, tembakau iris tersebut disegel dan dikirim ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang sebagai pelabuhan muat ekspor.
Baca juga: PT Siraj Badawi Sukses Ekspor Kecap Manis ke Arab Saudi
Riri Riani menegaskan bahwa Bea Cukai Yogyakarta terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung industri dalam negeri. Dengan layanan yang optimal, diharapkan semakin banyak produk lokal yang mampu menembus pasar global.
Keberhasilan PT Taru Martani dalam ekspor tembakau iris ke Jepang menjadi bukti bahwa industri tembakau Indonesia masih memiliki potensi besar di kancah internasional. Dengan dukungan regulasi yang tepat dan kepatuhan terhadap prosedur ekspor, peluang pasar yang lebih luas dapat terus terbuka bagi produsen tembakau nasional.