Tangerang, 07 November 2024 – Digitalisasi transaksi keuangan di lingkungan pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan dampak positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan data yang dirilis oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati, pada kuartal II 2024, PAD seluruh pemerintah daerah di NTT tercatat mencapai Rp1,26 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 4,72% (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp1,21 triliun pada kuartal II/2023.
Pencapaian positif ini dihasilkan dari kerjasama dan kolaborasi yang erat antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan transaksi keuangan daerah secara digital. Salah satu metode yang digunakan adalah melalui sistem pembayaran berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Agus menjelaskan, “Pencapaian ini menjadi bukti adanya sinergi dan kolaborasi yang saling mendukung antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam mengembangkan serta memperluas implementasi transaksi digital.”
Baca juga: Pemerintah Siapkan 400 Motor Listrik Gratis di Jabodetabek
Sebagai hasil dari keberhasilan digitalisasi ini, Provinsi NTT memperoleh tiga penghargaan bergengsi. Penghargaan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) diberikan kepada Provinsi NTT sebagai TP2DD Provinsi Terbaik 2024. Selain itu, Kota Kupang dan Kabupaten Manggarai Barat juga menerima penghargaan serupa sebagai TP2DD Kota dan Kabupaten Terbaik 2024.
Dalam perkembangan QRIS di NTT, angka transaksi juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hingga Agustus 2024, tercatat 3,46 juta transaksi QRIS, yang tumbuh hingga 1057% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Nilai nominal transaksi mencapai Rp442 miliar, tumbuh 854% (YoY). Selain itu, jumlah merchant yang menerima pembayaran melalui QRIS mencapai 246.000, mengalami kenaikan 9,74% dibandingkan dengan akhir tahun 2023.
Baca juga: APBD 2025 DKI Jakarta Naik 6,97%, Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Selain itu, pengguna QRIS di NTT juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sejumlah 298.000 masyarakat di NTT kini telah bertransaksi menggunakan QRIS, mencatatkan kenaikan 6,08% dibandingkan dengan Desember 2023.
Ke depan, Bank Indonesia NTT bersama seluruh pemerintah daerah di Provinsi NTT dan pemangku kepentingan lainnya akan terus mendorong percepatan digitalisasi melalui peningkatan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Program ini diharapkan akan memperkuat sistem transaksi keuangan daerah, meningkatkan transparansi, dan mendukung perekonomian daerah yang lebih efisien dan modern.
Dengan terus berkembangnya penggunaan teknologi digital di sektor keuangan, diharapkan PAD NTT akan semakin meningkat, memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerah.