Tangerang, 23 Oktober 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam memperkuat struktur industri nasional dengan menetapkan sejumlah sub-sektor industri prioritas, termasuk industri kelapa sawit yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Sebagai bagian dari upaya industrialisasi, Provinsi Lampung kini menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru berkat kehadiran pabrik kilang (refinery) minyak sawit milik PT Pacrim Nusantara Lestari Food, bagian dari perusahaan multinasional Cargill, dengan total investasi mencapai USD 200 juta.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasi terhadap langkah Cargill yang menanamkan investasi di sektor industri kelapa sawit. Ia menilai investasi ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat daya saing industri nasional sekaligus meningkatkan posisi Indonesia di pasar global.
Baca juga: Pembangunan Kawasan Industri Indonesia Terus Tumbuh dan Tarik Minat Investor Global
“Kami mengapresiasi langkah strategis Cargill dalam memperkuat struktur industri kelapa sawit nasional melalui investasi bernilai tinggi. Kehadiran fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi nasional, tetapi juga memperkokoh posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok minyak nabati global yang berkelanjutan,” ujar Agus di Jakarta, Selasa (22/10).
Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika menambahkan, program industrialisasi kelapa sawit berperan penting dalam penyediaan beragam pasokan produk pangan, nonpangan, pakan ternak, hingga bahan bakar. “Produk-produk hasil hilirisasi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga berkontribusi pada permintaan pasar global,” jelas Putu.
Kilang minyak sawit berteknologi tinggi milik Cargill di Lampung memiliki kapasitas produksi 1 juta metrik ton per tahun dan dilengkapi empat jetty yang mampu melayani kapal bertipe Mothervessel dengan kapasitas hingga 65.000 Deadweight Tonnage (DWT). Keberadaan fasilitas tersebut memungkinkan ekspor dilakukan langsung dari Lampung tanpa perlu transshipment, menjadikan distribusi produk lebih efisien dan kompetitif di pasar internasional.
Kemenperin menegaskan dukungannya terhadap investasi ini sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan kemudahan berusaha (ease of doing business) dan mendorong kemandirian ekonomi nasional. Langkah ini juga sejalan dengan kinerja positif sektor industri agro yang pada periode Triwulan IV 2024 hingga Triwulan II 2025 mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp155,25 triliun dengan utilisasi 57,56%.
“Pemerintah telah menyiapkan berbagai kemudahan bagi pelaku industri, mulai dari fasilitas Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Perizinan Berbasis Risiko, hingga fasilitas investasi lainnya. Kami berharap seluruh pelaku usaha dapat memanfaatkannya untuk memperluas kapasitas produksi industri nasional,” tambah Putu.
Sementara itu, Penne Kehl, President Asia Pacific Group Cargill Agriculture and Trading, menyebut investasi ini sebagai awal kemitraan strategis Cargill di Indonesia. “Kami berkomitmen membangun rantai pasok yang tangguh, berkelanjutan, dan mendukung sistem pangan global yang aman dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
Baca juga: Kementerian UMKM Kembangkan Mocaf Sebagai Alternatif Tepung Gandum
Managing Director Tropical Oil Cargill Azlan Adnan menambahkan bahwa investasi ini akan memperkuat integrasi dari sektor perkebunan hingga pelanggan, memastikan ketelusuran dan keberlanjutan dalam setiap tahap produksi.
Pembangunan kilang ini diharapkan tidak hanya memperkuat sektor industri kelapa sawit nasional, tetapi juga memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat Lampung serta mendorong pemerataan pembangunan industri di luar Pulau Jawa. “Kami berharap Cargill terus memperluas portofolio investasinya di sektor agro lain yang potensial di Indonesia,” tutup Putu.