Tangerang, 22 Agustus 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) resmi memperluas akses permodalan bagi wirausaha melalui kerja sama dengan tiga lembaga pembiayaan alternatif, yakni Bizhare, ALAMI Fintek Sharia, dan LBS Urun Dana. Langkah ini diharapkan mampu mendorong UMKM di Indonesia untuk naik kelas sekaligus memperkuat ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan berkelanjutan.
Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, menyampaikan bahwa inovasi pembiayaan menjadi jawaban atas tantangan klasik yang dihadapi UMKM, terutama terkait keterbatasan modal. “Kami membuka pintu bagi skema pembiayaan inovatif yang inklusif dan adaptif,” kata Helvi dalam ajang Entrepreneur Hub Innovative Financing 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (20/8).
Baca juga: Empat Faktor Pendorong dan Tantangan Industri Hijau Indonesia
Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian antara Kementerian UMKM dengan ketiga lembaga pembiayaan berbasis securities crowdfunding (SCF). Skema SCF memungkinkan pemilik usaha untuk mengajak masyarakat atau investor kecil berpartisipasi dalam proyek bisnis melalui platform online. Pemilik usaha dapat menawarkan instrumen pembiayaan seperti saham, sukuk, atau bentuk investasi lainnya yang menarik bagi investor ritel.
Menurut Helvi, lebih dari 60% pelaku UMKM masih bergantung pada modal pribadi atau pembiayaan informal, sementara porsi kredit UMKM di sektor perbankan hanya sekitar 20–22%. Akibatnya, banyak wirausaha terutama yang unbankable terhenti sebelum berkembang. “Bukan karena kurang ide, tapi karena kurang akses modal,” tegas Helvi.
Chief Technology Officer Bizhare, Giovanni Umboh, menegaskan bahwa melalui platformnya, Bizhare mampu menyediakan pendanaan alternatif hingga Rp10 miliar bagi UMKM potensial. “Kami berharap semakin banyak UMKM berkualitas yang mendapatkan pembiayaan sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Giovanni.
Sementara itu, Direktur Bisnis LBS Urun Dana, Murdani Aji, menambahkan bahwa pendanaan tidak hanya berasal dari sektor perbankan, tetapi juga dari investor yang tersebar di berbagai daerah. Hal senada disampaikan Direktur ALAMI Fintek Sharia, Adi Jayadianto, yang menilai kerja sama ini menjadi jembatan untuk memperluas dukungan terhadap UMKM di berbagai wilayah.
Baca juga: Pameran Homedec 2025 Tawarkan Inspirasi Desain Rumah Modern
Manfaat program ini mulai dirasakan langsung oleh para pelaku UMKM. Salah satunya adalah Henry, pemilik Bakmi Naga, yang mendapatkan pendanaan sebesar Rp1,971 miliar dari Bizhare. “Dengan fasilitasi crowdfunding, semakin banyak masyarakat yang memiliki usaha bagus bisa berkembang lebih cepat,” kata Henry.
Kerja sama strategis ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi permodalan, tetapi juga meningkatkan literasi keuangan, membangun kepercayaan, serta menciptakan ekosistem UMKM yang sehat, inklusif, dan berdaya saing di tingkat nasional.