Digitalisasi UMKM Diperkuat Lewat WhatsApp Business Summit 2025

Tangerang, 13 Agustus 2025 – Digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak hanya sebatas onboarding ke platform niaga elektronik, tetapi juga mencakup pemanfaatan berbagai platform digital untuk mendukung aktivitas perdagangan, mulai dari pemasaran, pembayaran, hingga pengiriman. Hal ini ditegaskan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri saat menjadi pembicara dalam WhatsApp Business Summit 2025 bertema “Peranan Platform Digital untuk Pertumbuhan UMKM dan Ekonomi Digital Indonesia” yang diselenggarakan oleh Meta Indonesia di Jakarta, Selasa (12/8).

Menurut Wamendag Roro, jumlah UMKM yang telah onboarding ke platform digital kini mencapai sekitar 25 juta dari target 30 juta UMKM. Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pemanfaatan niaga elektronik baru mencapai 41,51 persen pelaku usaha, dengan konsentrasi terbesar berada di Jawa dan Sumatra pada 2023.

Baca juga: Menteri Umkm Dorong Peluang Usaha Bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian Perdagangan telah menjalankan program digitalisasi pasar rakyat. Per Juli 2025, sebanyak 6.115 pasar rakyat dan 317.429 pedagang telah terdigitalisasi. Selain itu, kegiatan ekspor melalui platform niaga elektronik, termasuk pada ajang ASEAN Online Sale Day yang berlangsung 8–10 Agustus 2025, terus didorong untuk memperluas pasar.

Wamendag Roro menegaskan bahwa ekonomi digital menjadi salah satu pilar utama pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA, Indonesia memimpin ASEAN dengan nilai ekonomi digital pada 2024 mencapai USD 90 miliar (sekitar Rp1,4 triliun) dan diproyeksikan menyumbang hingga USD 366 miliar pada 2030. Sektor niaga elektronik menjadi kontributor terbesar dengan nilai transaksi Rp512 triliun pada 2024, naik 12,77 persen dibanding tahun sebelumnya.

Untuk menciptakan ekosistem perdagangan digital yang adil, sehat, dan bermanfaat, Kementerian Perdagangan menerbitkan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 yang mengatur perizinan, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan elektronik. Regulasi ini juga diarahkan untuk memperkuat pemberdayaan UMKM serta melindungi konsumen.

Baca juga: 6 UMKM Dapat Pelatihan Digital dari DAMRI Lewat Pendampingan Berkelanjutan

Kerja sama dengan platform digital seperti Meta diharapkan dapat memfasilitasi promosi produk lokal dan membuka akses pasar internasional bagi UMKM. “Kami berharap Meta terus mendorong penguatan kapasitas dan pemberdayaan UMKM di Indonesia serta memberikan ruang bagi produk Indonesia,” ujar Wamendag Roro.

CEO Meta Indonesia, Pieter Lydian, menyebutkan alasan penyelenggaraan WhatsApp Business Summit 2025 di Indonesia adalah karena populasi digital Indonesia merupakan terbesar keempat di dunia. “Hampir 90 persen masyarakat Indonesia menggunakan WhatsApp untuk pesan bisnis. Kami akan terus menghadirkan fitur baru untuk mendukung bisnis berbagai skala,” ungkap Pieter.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img