Kisah Sukses Pengusaha Kedai Siramen: Dari Nafkah 500 Ribu ke Restoran Ternama

Tangerang, 14 Maret 2025 – Sebuah kisah inspiratif datang dari Yan Pralampito Pinandito, yang kini dikenal sebagai pemilik Kedai Siramen, restoran ternama di Malang. Sebelum meraih kesuksesan, Dito sapaan akrabnya pernah mengalami masa-masa sulit dalam kehidupan ekonominya. Ia mengungkapkan, pada masa kuliah, penghasilannya hanya cukup untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidup, bahkan seringkali uang yang diterima pada awal bulan habis dalam beberapa hari saja. “Dulu itu uang masuk tanggal 1, 5 menit kemudian habis. Setiap bulan, saya nggak tahu harus bagaimana,” kenangnya.

Dari penghasilan yang terbatas, Dito berjuang untuk bisa membiayai kuliah serta membantu keluarganya, termasuk adik-adiknya. Meskipun serba kekurangan, ia merasa bersyukur karena masih bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.

Baca juga: Jakarta Premium Outlets Dikenal Sebagai Pusat Belanja Hijau Pertama di Tangerang

Perjalanan bisnis Dito dimulai dengan berjualan hijab dan pakaian saat masih kuliah. Namun, ia menemukan passion baru di dunia kuliner melalui tugas kewirausahaan yang diberikan di kampus. Dari situ, Dito bersama teman-temannya mulai menjual makanan seperti takoyaki dan okonomiyaki di bazar. Tanggapan positif dari pembeli mendorongnya untuk lebih serius menggeluti bisnis kuliner. Pada tahun 2011, ia memutuskan untuk membuka Kedai Siramen, yang awalnya fokus pada dessert.

Namun, pada 2015, ia mulai fokus pada ramen setelah banyak pelanggan yang menyukai menu tersebut. Meski sempat mengalami penurunan omset, Dito tidak menyerah. Pada 2017, setelah menikah, ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan lainnya dan fokus penuh pada kedai yang sedang terpuruk.

Baca juga: PGN Luncurkan 6 Program Strategis Menuju Energi Hijau

Melalui perjuangan keras dan adaptasi, ia berhasil membangkitkan Kedai Siramen. Salah satu momen berkesan bagi Dito adalah ketika ia mendapatkan dukungan dari teman-teman dan akhirnya bergabung dengan program Gadepreneer dari Pegadaian. “Program ini memberikan banyak manfaat, terutama dalam membantu kami mengembangkan usaha,” ujarnya.

Kini, Kedai Siramen menjadi tempat yang sangat dikenal di Malang, dengan dua outlet yang telah berhasil dibuka. Dito juga menekankan pentingnya memegang teguh nilai-nilai agama dalam menjalankan bisnis, seperti doa dan ikhtiar, yang menjadi fondasi kesuksesannya.

Kisah perjuangan Dito dan perjalanan bisnis Kedai Siramen ini bukan hanya soal sukses finansial, tetapi juga tentang bagaimana ketekunan, kerja keras, dan kepercayaan pada Tuhan bisa mengubah kehidupan seseorang.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img