Tangerang, 05 Maret 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat menembus pasar global. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui program Sentra IKM Desa Devisa.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mengembangkan komoditas unggulan desa agar memenuhi standar ekspor,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/3).
Baca juga: LPEI dan Bea Cukai Bekasi Bantu UMKM Go Global
Desa Devisa merupakan program pendampingan berbasis community development yang diinisiasi oleh LPEI/Indonesia Eximbank. Program ini selaras dengan inisiatif Ditjen IKMA dalam meningkatkan kemampuan IKM melalui pendekatan sentra, sehingga pelaku IKM dapat memahami persyaratan, spesifikasi, dan kualitas produk yang diinginkan oleh buyer global.
Salah satu daerah yang telah ditetapkan sebagai Desa Devisa adalah Desa Temon, Kabupaten Pacitan, yang memiliki produk unggulan gula aren. Sentra IKM Desa Devisa di desa ini memiliki IKM champion, yaitu CV. Agro Temon Lestari, yang kini telah bermitra dengan 100 perajin gula aren setempat dalam wadah Kelompok Tani Hutan Aren Lestari. Sejak 2021, jumlah perajin meningkat signifikan dari hanya 20 orang menjadi 100 orang.
Pada tahun 2024, Ditjen IKMA bersama LPEI memberikan berbagai bentuk fasilitasi bagi pengrajin gula aren di Desa Temon. Fasilitasi tersebut meliputi pendampingan teknis produksi, sistem keamanan pangan, serta penyediaan peralatan produksi seperti oven, meja sortasi, meja preparasi stainless steel, mesin kristalisator, wajan aluminium, hingga pembangunan dapur bersih bagi para perajin.
Berbagai upaya tersebut telah membuahkan hasil positif. CV. Agro Temon Lestari sukses berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia 2024 dan pameran internasional di Jepang. Pada tahun 2025, perusahaan ini melakukan ekspor perdana ke Belanda dengan jumlah 5.000 pcs kemasan pouch 200 gram berlabel Gula Aren Temon.
Dalam rangka memperluas jangkauan pasar, CV. Agro Temon Lestari kini tengah menjajaki peluang ekspor ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Perusahaan sedang dalam proses mendapatkan sertifikasi General Administration of Customs of China (GACC), yang merupakan persyaratan wajib untuk produk pangan yang diekspor ke RRT.
Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Bayu Fajar Nugoroho, menegaskan bahwa keberhasilan program Sentra IKM Desa Devisa di Desa Temon menjadi bukti efektivitas sinergi antara Ditjen IKMA, LPEI, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan. Dengan pengawasan intensif dan dukungan infrastruktur yang memadai, produk IKM diharapkan dapat lebih kompetitif di pasar ekspor.
Baca juga: Panen Raya Ngawi Kemendag Perkuat Ketahanan Pangan
Ke depan, program ini akan diperluas ke daerah lain yang memiliki potensi produk unggulan ekspor. “Identifikasi kesiapan produk, kelembagaan, infrastruktur, serta dukungan Pemerintah Daerah perlu dilakukan agar pembinaan Sentra IKM Desa Devisa dapat berjalan optimal dan tepat sasaran,” tutup Bayu.
Dengan langkah ini, diharapkan semakin banyak IKM Indonesia yang mampu menembus pasar global dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.