Tangerang, 20 Januari 2025 – Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Danau Singkarak, Sumatra Barat, menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat sekitar. Sebagai respons terhadap kekhawatiran publik, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan penelitian untuk memastikan bahwa desain PLTS ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat mendukung sektor pariwisata.
Ivana Yuniarti, Peneliti Madya dari Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, menjelaskan bahwa meskipun panel surya akan dipasang sekitar 50 meter dari bibir danau, pengembangan PLTS ini tetap mempertimbangkan ruang untuk kegiatan wisata. “Desain PLTS akan mengutamakan aspek lingkungan namun juga memperhatikan potensi pariwisata, seperti pembangunan taman terapung yang dihiasi bunga untuk mempercantik pemandangan,” ujarnya. Taman terapung ini juga dirancang untuk menjadi habitat bagi ikan-ikan di Danau Singkarak, yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik danau tersebut sebagai destinasi wisata.
Baca juga: Perdagangan Karbon Internasional Dibuka, Indonesia Berperan Aktif
Sebelumnya, penolakan terhadap proyek PLTS terapung ini sempat mencuat, terutama dari masyarakat di Batipuh Selatan. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menilai penolakan ini adalah bagian dari dinamika sosial yang wajar. Masyarakat, menurutnya, memiliki alasan kuat terkait pengalaman buruk dengan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Singkarak yang dianggap tidak memberikan manfaat dan berdampak negatif terhadap lingkungan.
Meski demikian, pemerintah dan pihak terkait optimis dengan potensi PLTS terapung sebagai bagian dari transisi menuju energi baru terbarukan (EBT). Rencana pembangunan PLTS ini merupakan hasil kesepakatan antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power, dengan target kapasitas mencapai 50 megawatt (MWac). Proyek ini akan berdiri di atas sekitar 0,33% dari total luas Danau Singkarak dan diperkirakan mampu menghasilkan listrik yang dapat disalurkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Padang Panjang.
Baca juga: Buat Identitas Digital Anda dengan Desain Web Profesional dari Centrum Digital Asia
Direktur Utama PT PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menegaskan bahwa PLTS terapung Singkarak merupakan langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan transisi energi yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Dengan kapasitas sebesar 50 MWac, PLTS ini diharapkan dapat berkontribusi pada penyediaan listrik dengan energi terbarukan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dan pariwisata, karena akan menciptakan peluang baru bagi masyarakat setempat dalam sektor wisata dan industri terkait.
Dengan adanya keseimbangan antara pengembangan energi terbarukan dan pelestarian sektor pariwisata, diharapkan proyek PLTS terapung di Danau Singkarak dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.