Inovasi Energi Terbarukan Indonesia Kembangkan Bioethanol dari Limbah Sawit

Tangerang, 18 September 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat langkah strategis dalam mendorong pemanfaatan limbah kelapa sawit, khususnya tandan kosong kelapa sawit (TKKS), sebagai bahan baku bioethanol melalui proses ekstraksi glukosa. Program ini diyakini menjadi salah satu kunci dalam mendukung pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia industri dalam merealisasikan target tersebut. “Kami optimistis, kolaborasi merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menghadirkan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (16/9).

Baca juga: IndoBuildTech Surabaya 2025 Ajang Inspirasi Tren Arsitektur dan Konstruksi Masa Depan

Upaya ini diwujudkan melalui kerja sama Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kolaborasi tersebut juga melibatkan PT Rekayasa Industri dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai mitra strategis dalam pengembangan teknologi energi terbarukan.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, menyatakan bahwa sinergi pemerintah, lembaga riset, dan industri menjadi fondasi penting bagi inovasi hijau di Indonesia. “Kami berkomitmen mendukung pengembangan standardisasi serta layanan jasa industri yang mendorong transformasi sektor industri menjadi lebih berdaya saing dan berwawasan lingkungan,” ungkapnya.

BBSPJIA berperan sentral dalam pengembangan teknologi pemanfaatan limbah agroindustri. Melalui fasilitas Pilot Plant Fraksionasi TKKS, lembaga ini berhasil mengolah limbah sawit menjadi bioethanol, glukosa, xylosa, lignin, serta produk turunan lain bernilai tambah. Kepala BBSPJIA, Yuni Herlina Harahap, menjelaskan bahwa proyek percontohan tersebut menjadi wadah riset yang diharapkan mampu mendorong pengembangan teknologi bioenergi berkelanjutan berbasis sawit.

Selain menghasilkan energi terbarukan, inisiatif ini juga membuka peluang kolaborasi riset lanjutan yang menitikberatkan pada pemanfaatan biomassa sebagai energi ramah lingkungan. “Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi lintas sektor mampu membawa perubahan positif, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam pasar energi bersih global,” tambah Yuni.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, menilai bahwa pemanfaatan bioethanol dari limbah sawit tidak hanya menghadirkan alternatif energi, tetapi juga menjadi bagian dari ekonomi sirkular. Menurutnya, langkah ini mampu mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit.

Baca juga: Wamen Helvi Moraza Tegaskan Peran Strategis UMKM Dalam Menyerap Tenaga Kerja

“Kami mengapresiasi peran BBSPJIA dalam menghadirkan inovasi nyata menghadapi tantangan energi masa depan. PT TMMIN berkomitmen mendukung percepatan transisi Indonesia menuju ekonomi hijau,” tegas Bob.

Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Indonesia diharapkan dapat semakin siap menghadapi tantangan energi global, memperkuat ketahanan energi nasional, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img