PT RRI Dorong Ekspor Mainan Buatan Indonesia

Tangerang, 21 Juni 2025 – Industri mainan anak di Indonesia menunjukkan kinerja gemilang dengan mencatatkan tren pertumbuhan positif selama lima tahun terakhir. Di tengah tantangan ekonomi global, sektor ini berhasil menjaga daya saing dan meningkatkan ekspor secara signifikan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa ekspor industri mainan anak Indonesia mencapai USD 610 juta pada tahun 2024, naik 13,8% dibandingkan tahun sebelumnya. “Ini membuktikan bahwa industri manufaktur Indonesia, khususnya mainan anak, tetap tangguh di tengah persaingan global,” ujar Menperin saat pelepasan ekspor PT Royal Regent Indonesia (RRI) di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Kamis (19/6).

Baca juga: Mendag Budi Santoso Fokus UMKM BISA Ekspor dan Pasar Dalam Negeri

Amerika Serikat menjadi pasar utama dengan menyerap 48% dari total ekspor mainan Indonesia. Produk unggulan yang dikirim ke negeri Paman Sam antara lain boneka, stuffed toys, mainan blok set, dan miniatur kendaraan. Indonesia menyumbang sekitar 2% dari total impor mainan AS, mencerminkan potensi ekspansi yang masih sangat besar.

Salah satu pemain kunci dalam ekspor ini adalah PT Royal Regent Indonesia, perusahaan yang tergabung dalam Walden Toys Group Hong Kong. Meski baru beroperasi penuh sejak November 2023, PT RRI telah mencatat nilai ekspor sebesar USD 28 juta. Produk yang diekspor meliputi kursi mainan anak, baju boneka, hingga traktor mini, dengan pasar mencakup Amerika, Kanada, Jepang, Eropa, dan Australia.

Untuk memperkuat daya saing industri mainan anak, pemerintah terus mendorong penguatan ekosistem industri melalui pelatihan tenaga kerja, insentif investasi, hingga penyederhanaan regulasi ekspor. Selain itu, fasilitasi sertifikasi produk agar memenuhi standar keamanan internasional juga menjadi fokus penting agar produk Indonesia diterima lebih luas di pasar dunia.

Menurut data Kemenperin, industri mainan anak nasional menyerap lebih dari 37.000 tenaga kerja dari total 204 unit usaha, termasuk 124 industri besar dan menengah, serta 10 sentra IKM di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Baca juga: HKI Dorong Percepatan Infrastruktur dan Energi Hijau

Dengan kontribusi besar terhadap ekspor manufaktur nasional yang mencapai USD 196,5 miliar pada tahun 2024, sektor ini turut memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara manufaktur terkemuka di dunia. Kinerja ini juga menopang pertumbuhan ekonomi nasional, dengan sektor manufaktur menyumbang 17,50% terhadap PDB pada triwulan I 2025.

“Industri mainan anak bukan hanya berperan dalam ekspor, tapi juga penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi lokal. Potensi pertumbuhannya sangat besar,” tegas Menperin.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img