Tangerang, 10 Juni 2025 – Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin kompleks akibat kebijakan tarif dari Amerika Serikat, negara-negara ASEAN mempererat sinergi keuangan regional dalam pertemuan ke-12 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (12th ASEAN Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting/AFMGM). Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, dan Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, hadir langsung dalam forum strategis yang berlangsung pada 10 April 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk membangun kepercayaan strategis antarnegara ASEAN. Negara-negara anggota menunjukkan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global, penurunan arus perdagangan dan investasi, serta potensi volatilitas nilai tukar. ASEAN pun menegaskan kembali komitmennya pada sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan.
Baca juga: Mahasiswa UIN Walisongo Didorong Bangun Industri Halal
Dalam diskusi bersama perwakilan lembaga internasional seperti IMF, ADB, World Bank, AMRO, dan ASEAN Secretariat, Sri Mulyani menegaskan pentingnya strategi kolektif dan kerja sama antarnegara ASEAN. “Retaliasi bukan solusi. Solusinya adalah kerja sama, negosiasi, dan menjaga stabilitas ekonomi domestik dan regional,” ujar Sri Mulyani. Ia juga menyampaikan komitmen Indonesia menjaga kepercayaan pasar melalui koordinasi erat dengan Bank Indonesia dalam mengelola stabilitas nilai tukar dan pasar keuangan, sembari menyebut pentingnya menjaga koordinasi dengan Bank Indonesia dalam menghadapi tekanan pasar.
Forum AFMGM juga menggarisbawahi berbagai inisiatif, mulai dari pengembangan Taksonomi ASEAN versi 4, hingga rencana pembiayaan proyek energi hijau melalui ASEAN Power Grid Financing Facility. Indonesia juga memaparkan kemajuan dua forum hasil Keketuaan 2023: ASEAN Treasury Forum dan kolaborasi lintas sektor untuk pembiayaan risiko bencana dan sektor kesehatan.
Sri Mulyani dan Wamenkeu turut mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan negara-negara mitra seperti Singapura, Thailand, Vietnam, dan AS untuk memperkuat hubungan ekonomi dan membahas arah kebijakan ke depan.
Baca juga: Digital Marketing untuk UKM: Harus Mulai dari Mana?
Penutup forum menandai peluncuran Rencana Aksi ASEAN Infrastructure Fund (AIF) 2025–2028 yang akan memperbesar dukungan terhadap proyek-proyek hijau di kawasan, khususnya infrastruktur berkelanjutan.
Melalui forum ini, Indonesia menegaskan peran sentralnya dalam membentuk ekonomi ASEAN yang lebih tangguh dan berdaya saing di tengah tekanan global. Dengan mengedepankan kolaborasi, diplomasi ekonomi, serta inisiatif hijau, Indonesia turut mendorong arah baru pertumbuhan regional yang inklusif dan berkelanjutan.