Tangerang, 05 Juni 2025 – Menteri Perdagangan Budi Santoso secara resmi melepas ekspor 128 ton produk asam amino L-Tryptophan senilai USD 900 ribu atau setara Rp15 miliar ke Tiongkok. Acara pelepasan ekspor ini dilaksanakan di fasilitas produksi PT Cheil Jedang Indonesia (CJI), Pasuruan, Jawa Timur, dan menjadi bagian dari ekspor berkelanjutan yang telah dilakukan perusahaan sejak tahun 2010.
Dalam sambutannya, Mendag Budi Santoso mengapresiasi kontribusi PT CJI dalam meningkatkan ekspor nasional, khususnya dari sektor industri kimia berbasis bioteknologi. “Ekspor L-Tryptophan kali ini menunjukkan potensi besar Indonesia sebagai salah satu pemasok produk bioteknologi dunia. Ini juga memberi kontribusi signifikan terhadap peningkatan ekspor nonmigas,” ujar Mendag.
Baca juga: UMKM Jabodetabek Dapat Pendampingan Pembiayaan dan Pelatihan
L-Tryptophan merupakan asam amino esensial yang digunakan dalam industri pakan ternak, terutama untuk unggas dan sapi. Sebagai zat aditif pakan, L-Tryptophan berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh hewan, mengurangi stres, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas daging. Karena manfaatnya yang luas, produk ini sangat diminati oleh pasar global.
Menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor L-Tryptophan Indonesia mencapai USD 259 juta pada 2024, dengan Tiongkok sebagai tujuan utama, menyumbang 61,7 persen dari total ekspor. Sejak 2010, total ekspor produk ini telah mencapai 350 ribu ton senilai sekitar Rp40 triliun. Rata-rata pertumbuhan ekspor selama lima tahun terakhir mencapai 15,84 persen per tahun. Selain Tiongkok, negara tujuan utama lainnya termasuk Vietnam, Belanda, Spanyol, dan Jerman.
Direktur Administrasi PT CJI, Imam Nachrowi, menyampaikan bahwa keberhasilan ekspor ke lebih dari 90 negara merupakan buah dari komitmen perusahaan terhadap kualitas, regulasi, dan daya saing global. “Kami juga sangat terbantu dengan dukungan penuh dari Kemendag dalam penguatan posisi ekspor produk Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Mendag juga meninjau fasilitas produksi bioteknologi CJI dan melihat langsung inovasi produk seperti polihidroksi alkanoat (PHA) atau bioplastik, yang juga telah menembus pasar ekspor. Ia menegaskan bahwa PT CJI telah memanfaatkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), yang memungkinkan perusahaan mengimpor bahan baku secara efisien dan mengekspornya kembali sebagai produk bernilai tambah.
Baca juga: Kemudahan Impor Barang Hibah untuk Gereja di Nunukan
Mendag juga memaparkan berbagai upaya strategis Kemendag, termasuk perjanjian dagang dengan 17 negara dan 46 perwakilan perdagangan di 33 negara, guna memperluas akses pasar. Dari Januari hingga Mei 2025, Kemendag telah menggelar 296 kegiatan promosi dagang, dengan potensi transaksi mencapai USD 68,65 juta.
“Dengan fasilitas dan kerja sama yang kami sediakan, kami berharap lebih banyak pelaku usaha Indonesia berani menembus pasar global,” pungkas Mendag Budi Santoso.