UMKM Melek Keuangan Digital Akan Mendominasi Pasar

Tangerang, 12 November 2024 – Perkembangan teknologi digital di Indonesia terus melaju pesat. Di tengah arus transformasi ini, kemampuan literasi keuangan digital kini menjadi aspek krusial yang harus dikuasai oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tidak hanya membantu UMKM dalam pengelolaan keuangan yang lebih efisien dan aman, literasi digital juga dinilai dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar yang semakin kompetitif.

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB nasional dan menyerap hampir 97% tenaga kerja. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita. Ketika mereka memiliki pemahaman keuangan digital yang baik, mereka akan lebih mudah dalam mengakses layanan keuangan modern, melakukan pencatatan keuangan yang akurat, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang lebih komprehensif,” ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

Baca juga: Pameran SIAL Interfood Perkenalkan Makanan Indonesia ke Dunia

Manfaat Literasi Keuangan Digital bagi UMKM

Literasi keuangan digital memungkinkan UMKM untuk mengoptimalkan pencatatan dan pengelolaan keuangan dengan lebih efisien. Sebagai contoh, penggunaan aplikasi pembukuan digital bisa menggantikan sistem pencatatan manual yang rentan terhadap kesalahan dan sulit dipantau. Teknologi ini juga memungkinkan UMKM untuk mengakses layanan keuangan seperti pinjaman daring dan sistem pembayaran elektronik, yang kian dibutuhkan dalam ekonomi modern.

“Dengan menggunakan fintech, UMKM bisa mencatat pemasukan, pengeluaran, dan keuntungan secara lebih akurat. Selain itu, mereka dapat mengakses dana tambahan yang diperlukan untuk ekspansi usaha, dengan persyaratan yang lebih mudah dibandingkan pinjaman konvensional,” tambah Teten.

Selain pencatatan dan akses ke pendanaan, teknologi keuangan digital juga meningkatkan transparansi dan keamanan transaksi. Penggunaan pembayaran elektronik mengurangi risiko kehilangan uang tunai, serta memudahkan pelaku usaha untuk memantau arus kas mereka secara real-time.

Tantangan dan Solusi untuk Peningkatan Literasi Digital

Meskipun potensinya besar, literasi keuangan digital masih menghadapi sejumlah tantangan. Banyak pelaku UMKM di Indonesia belum sepenuhnya memahami teknologi ini. Hal ini diperparah dengan keterbatasan infrastruktur digital di beberapa wilayah, terutama daerah terpencil yang sulit mendapatkan akses internet.

“Banyak pelaku UMKM ragu untuk menggunakan teknologi karena mereka merasa tidak paham, dan sebagian lagi masih takut terhadap risiko keamanan data,” jelas Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Indonesia, Adrian Gunawan.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah bersama perusahaan fintech dan lembaga keuangan telah menginisiasi berbagai program pelatihan dan edukasi terkait literasi keuangan digital bagi UMKM. Salah satu upayanya adalah melalui workshop yang memberikan pemahaman dasar tentang cara mengelola keuangan secara digital dan bagaimana memastikan keamanan data dalam transaksi digital.

Kemitraan dengan perusahaan fintech juga menjadi solusi efektif, di mana UMKM dapat memperoleh layanan khusus seperti aplikasi kasir digital untuk memudahkan pencatatan dan pemantauan transaksi sehari-hari. Pemerintah juga berupaya menyediakan akses internet yang terjangkau di berbagai wilayah sebagai langkah pendukung transformasi digital bagi UMKM.

Baca juga: Budi Santoso Dorong Ekspor UMKM Indonesia Lebih Mudah

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, literasi keuangan digital diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan bisnis yang lebih profesional dan modern. Pemerintah berharap agar pelaku UMKM semakin antusias dalam memanfaatkan teknologi ini demi kemajuan usaha mereka.

“Kami mendorong seluruh pelaku UMKM untuk terus belajar dan berkembang. Literasi keuangan digital adalah investasi yang sangat penting bagi pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan dan inklusif,” tutup Menteri Teten.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img