Tangerang, 06 November 2024 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meluncurkan program quick wins guna mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Program ini merupakan langkah konkret yang diambil sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto. Dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (3/11), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan bahwa Kemenperin, bersama kementerian lainnya di bawah koordinasi Menko Perekonomian, telah menggelar rapat terbatas untuk membahas beberapa program prioritas dalam sektor industri hijau.
Baca juga: AHY: Sektor Konstruksi Kunci Pembangunan Ekonomi Indonesia
Agus menyebutkan bahwa salah satu program prioritas adalah pemindahan pelabuhan impor untuk beberapa komoditas tertentu ke wilayah Indonesia Timur. Langkah ini bertujuan untuk melindungi industri manufaktur dalam negeri serta meningkatkan kapasitas logistik di Indonesia. Beberapa komoditas yang menjadi fokus dalam program pemindahan pelabuhan ini antara lain elektronik, tekstil, pakaian jadi, alas kaki, kosmetik, keramik, katup, dan obat tradisional. Menurut Agus, sektor-sektor industri tersebut rentan terhadap serbuan barang impor murah atau ilegal, sehingga pemindahan pintu masuk barang impor ini akan sangat mendukung upaya mengamankan pasar domestik.
Kemenperin juga menginisiasi kebijakan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri. RPP ini bertujuan untuk mengatur pasokan gas bumi, yang diharapkan dapat mendukung pembangunan industri manufaktur di tanah air. Agus menekankan bahwa regulasi ini sangat penting bagi kelangsungan sektor industri, tidak hanya untuk industri tertentu, namun juga akan memperluas manfaatnya ke tujuh subsektor industri yang saat ini mendapatkan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT), seperti industri pupuk, petrokimia, baja, keramik, kaca, oleokimia, dan sarung tangan karet.
Selain itu, dalam upaya mendongkrak perekonomian jangka pendek, pemerintah juga meluncurkan Kredit Revitalisasi Industri Padat Karya. Kredit ini dirancang untuk mendorong pembiayaan perbankan bagi sektor usaha padat karya yang berperan dalam penciptaan lapangan kerja. Tak hanya itu, kredit ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas melalui pembaruan mesin produksi dan penerapan teknologi baru.
Agus juga memaparkan beberapa quick wins lainnya, termasuk pengembangan standardisasi industri, industri hijau, dan jasa industri. Program prioritas lain yang tak kalah penting adalah penyiapan sumber daya manusia (SDM) industri dan pengembangan seluruh sektor industri yang menjadi binaan Kemenperin, seperti industri agro, logam, mesin, alat transportasi, elektronik (ILMATE), industri kimia, farmasi, tekstil (IKFT), dan industri kecil dan menengah (IKM). Selain itu, Kemenperin juga menjalankan program prioritas untuk memperkuat ketahanan industri, perwilayahan industri, dan akses industri internasional (KPAII).
Baca juga: Kredit Macet UMKM Dihapus, Bank Mandiri Siap Dukung Penuh
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan sektor industri nasional dapat tumbuh lebih cepat, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.