JARVIS 2025 Buka Akses ke Industri Masa Depan

Tangerang, 13 Juni 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali membuktikan komitmennya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dan siap kerja. Melalui program Jalur Pendaftaran Vokasi Industri (JARVIS) 2025, animo masyarakat terhadap pendidikan vokasi industri menunjukkan tren peningkatan signifikan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa tingkat penyerapan kerja lulusan pendidikan vokasi Kemenperin sangat tinggi, yakni lebih dari 90 persen langsung terserap di industri, sementara sisanya memilih menjadi wirausahawan industri atau melanjutkan pendidikan.

Baca juga:

“Kami bangga karena lulusan unit pendidikan kami memiliki kompetensi yang sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” ujar Menperin dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (11/6).

Hingga pertengahan 2025, tercatat sebanyak 73.998 orang mendaftar ke politeknik dan akademi komunitas milik Kemenperin, naik signifikan dari 60.179 pendaftar pada 2024. Sementara untuk tingkat SMK vokasi industri, jumlah pendaftar mencapai 27.748 orang, meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 23.559 pendaftar.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, menjelaskan bahwa kuota penerimaan tahun ini hanya 7.210 orang, membuat rasio persaingan mencapai 1:14,1. “Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan vokasi industri Kemenperin yang sangat tinggi,” jelasnya.

JARVIS terdiri dari tiga jalur: JARVIS Prestasi, JARVIS Bersama, dan JARVIS Mandiri, dengan pendaftaran masih dibuka di beberapa unit pendidikan. Informasi lengkap tersedia di situs resmi jarvis.kemenperin.go.id.

Masrokhan juga menambahkan bahwa lulusan Kemenperin tidak hanya dibekali teori, tetapi juga pengalaman praktik melalui program magang industri dan sertifikasi kompetensi. Pada 2024, dari 5.670 lulusan, 77,5 persen telah bekerja, 15,4 persen melanjutkan studi, dan 5,3 persen menjadi wirausahawan.

Selain itu, Kemenperin telah menjalin kerja sama internasional dengan berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, Jerman, dan Amerika Serikat untuk mendukung pengembangan SDM industri unggul, termasuk melalui program magang internasional dan beasiswa luar negeri.

Baca juga:

“Dengan penerapan kurikulum berbasis industri 4.0 dan sistem dual education, kami menyiapkan lulusan yang adaptif terhadap perubahan teknologi dan siap bersaing secara global,” tegas Masrokhan.

Bagi masyarakat yang ingin menempuh pendidikan vokasi yang link and match dengan dunia kerja, unit pendidikan vokasi Kemenperin masih membuka kesempatan emas melalui program JARVIS 2025.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img