Tangerang, 4 Juni 2025 – Indonesia resmi menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) sejak Januari 2025, sebuah langkah strategis yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat ekonomi nasional melalui diversifikasi mitra global. Keanggotaan ini memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing industri dan memperluas pasar ekspor ke negara-negara berkembang yang memiliki pertumbuhan tinggi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mewakili Indonesia dalam Pertemuan Tingkat Menteri BRICS di Brasil pada 21 Mei 2025. Pertemuan tersebut mengangkat tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance” yang menegaskan pentingnya kerja sama inovatif untuk pembangunan industri yang berkelanjutan.
Baca juga: Indonesia Tiongkok Sepakat Bangun Ekosistem Industri Maritim
“Deklarasi BRICS mendukung teknologi digital dan inovasi sebagai pendorong utama industri 4.0 serta pengembangan rantai pasok yang inklusif. Ini sejalan dengan Making Indonesia 4.0,” ujar Menperin.
- Beberapa poin penting deklarasi BRICS yang disepakati adalah:
- Penguatan inovasi digital dalam menjawab tantangan global seperti lapangan kerja dan perubahan iklim.
- Dukungan terhadap ketahanan pangan, energi, dan pengembangan industri hijau.
- Peningkatan peran industri manufaktur melalui kerja sama teknologi dan digitalisasi.
Selain itu, Indonesia juga aktif dalam Partnership for the New Industrial Revolution (PartNIR) yang memfokuskan pada kolaborasi teknologi dan pengembangan UKM melalui Rencana Aksi 2025–2030. Menperin turut mendukung pengesahan berbagai Terms of Reference (ToR) yang akan memperkuat kerjasama lintas negara anggota BRICS.
Keanggotaan BRICS juga membuka peluang kerja sama bilateral, termasuk dengan Brasil. Menurut Menperin, Brasil dan Indonesia memiliki kesamaan karakteristik, seperti kekayaan sumber daya alam dan populasi besar, yang dapat dimanfaatkan untuk kerja sama strategis di sektor energi terbarukan, kemaritiman, dan pendidikan vokasi.
Baca juga: Creator Talk Dorong Kreator Desa dan UMKM Kampung Kuasai Konten Biar Cuan
“Kami ingin memperluas kerja sama di sektor biofuel seperti pengembangan biodiesel dan etanol, serta pembangunan industri maritim seperti kapal penangkap ikan berkapasitas besar,” katanya.
Menperin juga menyoroti pencapaian industri nasional, di mana nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia mencapai USD 255,96 miliar pada 2023, menjadikan Indonesia peringkat ke-4 di antara negara BRICS setelah China, India, dan Brasil.
Dengan bergabungnya Indonesia, total anggota BRICS kini menjadi 11 negara, termasuk Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Keikutsertaan Indonesia diharapkan tidak hanya memperkuat posisi ekonomi global, tetapi juga menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.