Tangerang, 27 Mei 2025, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, tantangan terbesar yang sering dihadapi para pelaku UKM adalah mengelola keuangan secara tepat agar usaha tetap stabil dan berkembang. Pengelolaan keuangan yang baik menjadi kunci utama agar UKM mampu bertahan dalam berbagai situasi, terutama di masa ketidakpastian ekonomi.
Salah satu langkah penting dalam mengelola keuangan UKM adalah melakukan pencatatan keuangan secara rutin dan akurat. Pencatatan yang baik tidak hanya membantu pelaku UKM memantau arus kas masuk dan keluar, tetapi juga mempermudah dalam menyusun laporan keuangan yang dibutuhkan untuk analisis bisnis maupun pengajuan pinjaman modal.
Selanjutnya, UKM perlu membuat anggaran usaha yang realistis. Dengan anggaran, pelaku usaha dapat mengontrol pengeluaran dan merencanakan pemasukan dengan lebih terstruktur. Anggaran juga berfungsi sebagai panduan dalam pengambilan keputusan keuangan, sehingga pengeluaran tidak melebihi pemasukan yang ada.
Manajemen modal kerja juga menjadi faktor penentu kelangsungan usaha UKM. Modal kerja yang cukup akan membantu menjaga kelancaran operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya. Pelaku UKM dianjurkan untuk selalu memantau tingkat persediaan dan piutang agar modal kerja tetap sehat dan tidak terjebak dalam masalah likuiditas.
Selain itu, pemisahan antara keuangan pribadi dan keuangan bisnis harus diterapkan secara disiplin. Banyak pelaku UKM yang masih mencampur kedua jenis keuangan ini, sehingga menyulitkan pengelolaan dan analisis performa usaha. Dengan memisahkan keuangan, pelaku usaha dapat lebih mudah mengontrol pengeluaran dan memastikan keuangan bisnis berjalan dengan baik.
Baca juga:Â UKM Masa Kini: Kolaborasi, Inovasi, dan Akselerasi Menuju Pasar Global
Teknologi UKM
Penggunaan teknologi juga dapat menjadi solusi efektif dalam pengelolaan keuangan UKM. Saat ini, tersedia banyak aplikasi akuntansi dan pembukuan yang memudahkan pencatatan keuangan secara digital dan otomatis. Aplikasi ini membantu pelaku UKM untuk memantau laporan keuangan secara real-time dan membuat perencanaan bisnis yang lebih akurat.
Pelaku UKM perlu menyiapkan dana darurat sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi tak terduga, seperti penurunan omzet atau kerusakan alat produksi. Dana darurat ini harus dialokasikan secara khusus dan tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari agar dapat menjaga kestabilan usaha saat menghadapi masa sulit.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, diharapkan pengelolaan keuangan UKM menjadi lebih efisien dan usaha dapat tetap stabil bahkan dalam kondisi ekonomi yang menantang. Pengelolaan keuangan yang sehat juga membuka peluang bagi UKM untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.