Tangerang 26 Mei 2025 – Tren bisnis di dunia, termasuk di Indonesia, khususnya Kabupaten Kepulauan Sangihe, kini semakin mengarah ke digitalisasi. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para pelaku usaha, terutama di bidang kuliner dan makanan ringan. Mereka yang tidak mengikuti perkembangan teknologi digital berisiko tertinggal di pasar yang semakin kompetitif. Transformasi Digital Jadi Solusi Mengembangkan Usaha Kuliner di Sangihe.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Fentje Janis, Owner Yunita Bakery dan Dapur 777, yang juga merupakan mitra pemerintah dalam mengembangkan usaha lokal. Menurut Fentje, pelaku usaha mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan dunia digital agar dapat bertahan dan berkembang. Transformasi Digital Jadi Solusi Mengembangkan Usaha Kuliner di Sangihe.
Baca juga: Eks Karyawan Sritex Hadapi Keterlambatan Pesangon
“Kalau kita ingin memperkenalkan produk, cara paling mudah dan cepat adalah melalui digitalisasi. Banyak potensi yang bisa dimanfaatkan, seperti memasang iklan secara mandiri untuk mempromosikan produk,” ujarnya kepada KBRN, Selasa (26/5/2025).
Fentje menambahkan, digitalisasi membuka akses yang luas bagi pelaku usaha untuk menjangkau pasar yang lebih besar tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Hal ini juga memungkinkan para pengusaha untuk lebih kreatif dalam memasarkan produk mereka.
Yunita Bakery sendiri merupakan usaha warisan turun-temurun yang terus dipertahankan hingga kini. Fentje menekankan bahwa dalam berbisnis, selain menguasai pasar, penting juga untuk memiliki passion atau hobi terhadap produk yang dijalankan.
Baca juga: Emiten Optimistis Bisnis Pengolahan Sampah Jadi Sumber Energi dan Cuan Masa Depan
“Intinya dalam usaha, kalau kita perhatikan soal pasar dan hobi, maka usaha itu pasti bisa berhasil,” tambahnya.
Digitalisasi yang semakin merambah ke daerah-daerah seperti Kepulauan Sangihe diyakini dapat meningkatkan daya saing produk lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membuka peluang baru bagi para pelaku usaha, terutama di sektor kuliner.
