Tangerang, 20 Mei 2025 – Upaya untuk mendukung pengembangan sektor perkebunan yang lebih produktif dan berkelanjutan, Tim Penilai Varietas (TPV) Tanaman Perkebunan baru saja melakukan pelepasan enam varietas unggul dalam Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Semester I Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis, 14-15 Mei 2025, dan dipimpin oleh Ebi Rulianti, Ketua TPV Tanaman Perkebunan sekaligus Direktur Perbenihan Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.
Pelepasan varietas unggul ini melibatkan dua komoditas utama dalam perkebunan Indonesia, yaitu kelapa sawit dan kakao. Terdapat empat varietas kelapa sawit dan dua varietas kakao yang dipilih melalui proses seleksi yang ketat, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas tanaman serta mengatasi berbagai tantangan di sektor perkebunan.
Baca juga: Holding UMi BRI Pegadaian Dorong UMKM dan PNM Cetak Jutaan Wirausaha Baru
Empat varietas kelapa sawit yang dilepas berasal dari dua perusahaan besar, yaitu PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP) dan PT Socfin Indonesia (SI). GSIP mengusulkan tiga varietas yang memiliki ketahanan moderat terhadap penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur Ganoderma. Varietas lainnya dari SI memiliki keunggulan pada kemampuan menghasilkan bunga jantan dalam jumlah besar, yang sangat diperlukan untuk mendukung proses penyerbukan yang efisien di kebun kelapa sawit.
Selain kelapa sawit, dua varietas kakao yang dilepas merupakan hasil kerja sama antara PT Mars Symbioscience Indonesia (MSI) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Varietas kakao ini memiliki potensi hasil yang tinggi, kadar lemak optimal, dan ketahanan terhadap berbagai kondisi agroklimat yang beragam, memberikan solusi bagi para petani dalam menghadapi tantangan iklim yang semakin tidak menentu.
Ebi Rulianti menjelaskan bahwa pelepasan varietas-varietas ini sangat penting bagi keberlanjutan sektor perkebunan. “Dengan adanya varietas kelapa sawit yang tahan terhadap penyakit dan varietas dengan bunga jantan melimpah, petani dapat meningkatkan produktivitas kebun mereka. Sementara itu, varietas kakao yang baru ini akan memberikan alternatif unggul bagi petani yang menginginkan hasil yang lebih maksimal,” ungkapnya.
Pelepasan enam varietas unggul ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, menilai bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat sistem perbenihan nasional. “Pelepasan varietas unggul yang adaptif dan tahan terhadap tantangan di lapangan sangat penting untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Baca juga: UMKM Mikro Ditargetkan Menjadi Usaha Kecil
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, turut menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga riset yang telah menghasilkan inovasi varietas unggul ini. Ia berharap, varietas-varietas tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing sektor perkebunan Indonesia di pasar global.
Dengan pelepasan enam varietas unggul kelapa sawit dan kakao ini, sektor perkebunan Indonesia diharapkan dapat menghadapi tantangan masa depan dengan lebih siap dan tangguh. Varietas unggul ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga mendukung keberlanjutan dan efisiensi usaha tani dalam jangka panjang.