Kemenperin Targetkan 600 Ribu Mobil Listrik di Indonesia 2030

Tangerang, 26 April 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Salah satu fokus utama adalah peningkatan produksi baterai kendaraan listrik sebagai bagian dari transformasi industri otomotif nasional yang lebih ramah lingkungan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa populasi kendaraan listrik di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2024, jumlah kendaraan listrik telah mencapai 207 ribu unit, tumbuh 78% dibandingkan 2023 yang hanya berjumlah 116 ribu unit.

Baca juga: PNM dan UMKM Sinergi Kembangkan Wirausaha Hijau

“Perkembangan ekosistem EV ini didukung oleh kebijakan strategis seperti roadmap industri, peningkatan TKDN, hingga insentif fiskal,” ujar Agus, Kamis (24/4).

Kemenperin menargetkan pada tahun 2030, industri otomotif dalam negeri mampu memproduksi 9 juta unit sepeda motor listrik serta 600 ribu unit mobil dan bus listrik. Target ini diharapkan mengurangi konsumsi BBM sebesar 21,65 juta barel dan emisi CO2 sebanyak 7,9 juta ton.

Hingga kini, terdapat 63 perusahaan produsen motor listrik, 9 produsen mobil listrik, dan 7 produsen bus listrik dengan total investasi Rp5,63 triliun. Investasi ini dinilai membawa dampak ekonomi luas, termasuk penciptaan lapangan kerja baru.

Meskipun LG Energy Solution mundur dari proyek EV, posisinya digantikan oleh Huayou dari Tiongkok. “Perubahan investor dalam proyek besar adalah hal biasa dan tidak mengganggu target nasional,” tegas Menperin.

Indonesia juga telah memiliki industri sel baterai seperti PT HLI Green Power dan PT International Chemical Industry, serta produsen battery pack seperti PT Hyundai Energy Indonesia dan PT Gotion Green Energy Solutions.

Selaras dengan visi hilirisasi Presiden Prabowo Subianto, Kemenperin mendorong pengolahan nikel dan daur ulang baterai untuk membentuk ekosistem EV yang berkelanjutan dan kompetitif.

Baca juga: Kemenperin dan Mayora Cetak SDM SMK Langsung Kerja

Demi mendukung akselerasi ini, pemerintah memberikan berbagai insentif kepada produsen dan konsumen kendaraan listrik, mulai dari pajak 0%, keringanan bea masuk, hingga super tax deduction.

Dengan ekosistem yang semakin kuat dan dukungan penuh dari pemerintah, Indonesia diproyeksikan menjadi pusat industri kendaraan listrik dan baterai di Asia Tenggara.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img