Pameran di Singapura Produk UMKM Mamin Laku Rp736 Miliar

Tangerang, 14 April 2025 – Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia kembali mencetak prestasi di kancah internasional. Pada ajang Food and Hotel Asia (FHA) 2025 yang digelar di Singapore Expo pada 8–11 April 2025, Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi senilai USD 43,7 juta atau sekitar Rp736 miliar.

Dari total tersebut, sekitar USD 32,2 juta (Rp542 miliar) berasal dari tujuh kontrak ekspor yang sudah ditandatangani, termasuk untuk produk kakao, coklat, madu, dan bumbu organik. Selain itu, terdapat potensi transaksi lanjutan senilai USD 11,5 juta (Rp194 miliar), yang datang dari tingginya minat terhadap produk seperti mi instan, camilan organik, dan berbagai jenis rempah.

Baca juga: UMKM Kerajinan Kayu Kediri Siap Ekspor ke India dan Australia

Semua produk tersebut dipamerkan melalui Paviliun Indonesia, hasil kerja sama antara Kementerian Perdagangan RI melalui Atase Perdagangan (Atdag) Singapura, KBRI Singapura, serta didukung penuh oleh Bank Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Paviliun ini berhasil menarik lebih dari 5.714 pengunjung selama pameran berlangsung.

Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, menekankan pentingnya sinergi antar-lembaga untuk mendorong UMKM Indonesia ke pasar global. “Partisipasi Indonesia di FHA 2025 mencerminkan kolaborasi nyata antara pemerintah, perbankan, BUMN, dan sektor swasta,” ujarnya saat membuka Paviliun Indonesia.

Tahun ini, Indonesia mencatat keikutsertaan terbanyak sepanjang sejarah FHA, dengan menghadirkan 35 pelaku UMKM serta 13 perusahaan besar seperti Wings Group, Manohara, Savoria, dan Solo Murni. UMKM peserta merupakan binaan Kemendag, BI, dan BRI.

Salah satu peserta, APB Food Indonesia, membawa produk sambal khas dan mendapatkan minat besar dari pembeli internasional seperti dari Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi. “Semoga kerja sama ini segera terwujud. FHA 2025 menjadi peluang emas bagi kami,” kata Erna Sari, pendiri APB Food.

Baca juga: PaDi UMKM Buka Jalan Bisnis UMKM ke BUMN dan Swasta

Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, sektor mamin merupakan tulang punggung ekspor nonmigas Indonesia, dengan tren pertumbuhan 10,55% pada 2024. Ia menekankan pentingnya promosi berkelanjutan dan kolaboratif untuk menjaga momentum ini.

Dengan nilai ekspor nonmigas ke Singapura mencapai USD 583 juta pada Januari 2025, dan total perdagangan Indonesia-Singapura mencapai USD 2,27 miliar, kolaborasi yang terjalin melalui FHA menjadi langkah strategis untuk memperluas pasar global bagi UMKM dan industri mamin nasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img