Tangerang, 19 Maret 2025 – PT Pembangunan Aceh (Perseroda) atau yang dikenal dengan PT Pema, Badan Usaha Milik Aceh (BUMA), menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau dengan mengembangkan proyek-proyek berkelanjutan yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan perekonomian Aceh. Langkah ini diambil untuk menyesuaikan diri dengan tren investasi global yang semakin mengutamakan prinsip keberlanjutan dan praktik bisnis ramah lingkungan.
Direktur Utama PT Pema, Mawardi Nur, menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar terhadap lingkungan dan masyarakat. Menurutnya, masa depan ekonomi global sangat bergantung pada penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan, yang menjadi dasar pengembangan proyek-proyek hijau PT Pema. “Kami akan terus mendorong inovasi dalam energi hijau dan mitigasi perubahan iklim, guna menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Aceh dan dunia,” ujar Mawardi.
Baca juga: Pengembang Greenwoods Hadirkan Hunian Modern dan Ramah Lingkungan
Salah satu langkah konkret yang dilakukan oleh PT Pema adalah pengembangan proyek energi terbarukan melalui geothermal di kawasan Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar. Proyek ini dirancang untuk memiliki kapasitas hingga 160 MW, yang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber energi bersih utama bagi Aceh dan sekitarnya. Dengan adanya proyek ini, PT Pema berupaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menyediakan alternatif energi yang ramah lingkungan untuk masyarakat Aceh.
Selain itu, PT Pema juga tengah mengembangkan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) di Lapangan Arun. Dengan kapasitas penyimpanan karbon yang mencapai 900 juta metrik ton, proyek ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon yang berasal dari sektor energi dan industri di Aceh. Teknologi CCS ini memanfaatkan lapangan gas yang sudah mengalami penurunan produksi sebagai tempat penyimpanan karbon, yang akan membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Baca juga: Sampoerna Bantu UMKM Indonesia Tumbuh Lewat Platform Digital
Tidak hanya berhenti di proyek-proyek energi, PT Pema juga berkomitmen pada program konservasi melalui carbon credit yang akan diterapkan pada 11 Hutan Desa dan 14 Hutan Adat di berbagai kabupaten Aceh. Program ini bertujuan menjaga kelestarian hutan sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari praktik konservasi lingkungan, dengan luas total mencapai 101.563 hektare.
Dalam upaya mewujudkan visi besar ini, PT Pema terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, komunitas lokal, dan mitra bisnis. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung keberlanjutan dan menarik investasi di sektor-sektor ramah lingkungan. Dengan semakin meningkatnya investasi di sektor ini, PT Pema berharap dapat meningkatkan daya saing Aceh sebagai pusat ekonomi hijau di Indonesia.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Pema, Faisal Ilyas, menambahkan bahwa keberhasilan transformasi ini sangat bergantung pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Oleh karena itu, PT Pema terus memperkuat Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan perusahaan berjalan secara transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Sebagai bukti, PT Pema telah mengimplementasikan ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu, yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan.
Dengan langkah-langkah strategis ini, PT Pema berambisi menjadikan Aceh sebagai pionir pengembangan ekonomi hijau di Indonesia. Diharapkan, keberhasilan inisiatif ini tidak hanya dapat mendukung target nasional terkait energi bersih dan pengurangan emisi karbon, tetapi juga mengubah Aceh menjadi pusat investasi hijau yang berdaya saing di pasar global.