Investasi Apple dan Kemenperin Perkuat TKDN

Tangerang, 28 Februari 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi komitmen investasi Apple di Indonesia untuk periode 2023-2029. Kesepakatan yang dicapai antara Pemerintah Indonesia dan Apple memastikan manfaat yang signifikan bagi industri teknologi dalam negeri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyetujui rencana investasi inovasi Apple untuk 2025-2028 dan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk periode 2023-2029. “Kementerian Perindustrian telah menyetujui rencana investasi inovasi dari Apple untuk periode 2025-2028 dan juga telah menandatangani MoU dengan Apple untuk komitmen investasi pada periode 2023-2029,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2).

Baca juga: Menteri UMKM Ajak Kepala Daerah Majukan UMKM Lokal

Apple tetap memilih Skema 3 dalam pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui investasi inovasi. Pada periode 2020-2023, Apple telah menyelesaikan kewajibannya sebesar USD10 juta. Selain itu, Apple setuju menambah investasi untuk memenuhi sanksi akibat keterlambatan dalam komitmen inovasi sebelumnya sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No. 29 Tahun 2017.

Sebagai bagian dari komitmen ini, Apple membawa mitra Global Value Chain (GVC) mereka, ICT Luxshare, untuk berinvestasi di Batam dengan nilai USD150 juta. Investasi ini bertujuan membangun fasilitas produksi aksesoris AirTag, menjadikan Indonesia sebagai pemasok 65% AirTag global. Selain itu, Apple berkomitmen menggunakan komponen baterai dari produsen dalam negeri.

Tak hanya itu, Apple juga sedang menyiapkan lini produksi di Long Harmony, Bandung, untuk memproduksi kain mesh bagi AirPods Max. Langkah ini akan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global Apple.

Kemenperin memastikan bahwa kesepakatan dengan Apple bukan sekadar perpanjangan siklus investasi, tetapi merupakan komitmen baru. Apple akan membawa investasi tunai (hard cash) sebesar USD160 juta sebagai bagian dari pemenuhan Skema 3.

Selain investasi fisik, multiplier effect dari program inovasi Apple diperkirakan mencapai USD72,3 juta. Ini mencakup transfer teknologi dari Apple Academy sebesar USD47,3 juta serta potensi investasi sebesar USD25 juta dari bisnis yang dimulai oleh lulusan akademi.

Apple juga akan mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (R&D Center) di Indonesia, yang menjadi yang kedua di luar AS setelah Brasil dan yang pertama di Asia. R&D Center ini akan bekerja sama dengan 15 perguruan tinggi, termasuk ITB, UI, UGM, dan ITS dalam program Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC).

Kemenperin dan Apple berkomitmen mengawal implementasi MoU dengan transparan dan terstruktur. Apple telah menunjuk pihak ketiga untuk memastikan pelaksanaan kesepakatan berjalan sesuai rencana.

Baca juga: Muffest 2025 Pacu Pertumbuhan Industri Fesyen Muslim Indonesia

Dengan kesepakatan ini, Apple kini dapat melanjutkan proses penerbitan sertifikat TKDN. Semua persyaratan administrasi telah disiapkan dan akan diproses melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) milik Kemenperin.

Komitmen investasi Apple diharapkan dapat membawa dampak positif bagi industri manufaktur dan ekosistem teknologi di Indonesia. Pemerintah optimis bahwa kerja sama ini akan mempercepat pertumbuhan industri teknologi dalam negeri dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img