Kemenperin Fasilitasi IKM Kerajinan Tembus Pasar Global

Tangerang, 07 Februari 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen untuk mendorong produk dan jenama kerajinan lokal Indonesia agar dikenal lebih luas di pasar internasional. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan memfasilitasi industri kecil dan menengah (IKM) di sektor kerajinan dan wastra agar dapat berpartisipasi dalam pameran dagang bertaraf internasional. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan semangat para perajin untuk memperkenalkan produk berkualitas Indonesia, baik di pasar domestik maupun mancanegara.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menjelaskan bahwa pihaknya memberikan berbagai program kepada para IKM untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan. Selain itu, mereka juga diberikan akses untuk promosi produk serta pasar yang lebih luas. “Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah memberikan berbagai program kegiatan kepada para IKM untuk meningkatkan kualitas, keterampilan, dan pengetahuan lebih luas,” ujar Reni dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (6/2).

Baca juga: Menteri UMKM Ajak Siswa untuk Semangat Berwirausaha

Industri kerajinan Indonesia memiliki potensi besar, terutama berkat keberagaman sumber daya alam yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Produk kerajinan yang dihasilkan oleh para perajin terampil ini memiliki nilai jual tinggi karena menggabungkan budaya lokal dengan seni dan kreasi inovatif. Oleh karena itu, produk-produk tersebut pantas untuk dipromosikan di pasar internasional.

Sebagai langkah konkret, Ditjen IKMA Kemenperin memfasilitasi 10 IKM binaan untuk mengikuti pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke-25, yang diselenggarakan pada 5-9 Februari 2025 di Jakarta International Convention Center (JCC) Senayan. Pameran ini merupakan ajang promosi terbesar di Asia Tenggara, yang juga menjadi wadah untuk edukasi, sosialisasi, dan kolaborasi antar komunitas perajin serta jenama kerajinan lokal. Tema Inacraft tahun ini adalah “Sustainability and Collaboration,” dengan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Icon Pavilion.

10 IKM yang ikut serta dalam pameran ini antara lain Rubysh Jewelry, Hexagon by Zara Tentriabeng Designs, Intan Songket, dan Tuban Lokcan Tenun Gedhog dan Batik Tulis. Seluruh produk IKM tersebut telah melalui seleksi ketat dan diharapkan dapat bersaing dengan produk impor serta memperkuat posisi pasar lokal.

Menurut data dari Pusdatin Kemenperin, kinerja ekspor produk kerajinan Indonesia pada 2024 tercatat mencapai USD 679,02 juta. Negara tujuan ekspor terbesar meliputi China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda. Untuk itu, Kemenperin terus berupaya mengembangkan industri kerajinan tanah air melalui berbagai program pembinaan, seperti sertifikasi dan pengembangan produk inovatif, yang dapat membuka lebih banyak peluang di pasar internasional.

Baca juga: Festival Buah Lokal 2025 Sajikan Buah Langka dan UMKM

Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan industri kerajinan Indonesia dapat tumbuh lebih besar dan semakin diakui di pasar global.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img