Tips Sukses Bisnis Sembako di Tengah Persaingan Ketat

Tangerang, 3 Februari 2025 – Menjelang bulan Ramadan dan Lebaran, banyak orang mulai berpikir tentang usaha yang dapat dimulai untuk meraup keuntungan selama musim tersebut. Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal, tidak ada salahnya mencari jenis bisnis yang tidak hanya musiman, tapi bisa terus berkembang meski setelah bulan Ramadan berakhir. Salah satu peluang bisnis yang patut dicontoh adalah usaha warung sembako.

Tia Okaria, seorang pengusaha perempuan asal Depok, Jawa Barat, berhasil membuktikan bahwa usaha toko sembako bisa meraih kesuksesan meskipun di tengah persaingan ketat dari mini-market dan supermarket besar. Usaha yang dimulai pada tahun 2019 ini, kini sudah mencapai omset miliaran rupiah per bulan.

Baca juga: PLUT Batam Siap Bantu UMKM Urus Izin dan Branding Produk

Menurut Tia, bisnis sembako menawarkan perputaran yang cepat, minim risiko, dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat setiap hari. Salah satu keuntungan besar yang ia dapatkan adalah modal yang hampir tanpa modal besar. Dengan memanfaatkan gadget dan kuota internet, Tia berhasil menjalankan bisnisnya dari rumah tanpa perlu menyewa tempat yang mahal. Bahkan, suaminya turut berperan sebagai pengirim barang, sementara Tia sendiri mengelola pesanan dan administrasi dari rumah.

Meski mengalami tantangan seperti pandemi COVID-19 yang menurunkan penjualan banyak usaha lainnya, Tia malah mengalami peningkatan penjualan. Dengan sistem “jemput bola,” ia menawarkan pengiriman barang langsung ke konsumen, baik secara offline maupun online. Keunggulan penjualan online pun tak luput dari perhatian Tia, di mana ia memanfaatkan platform digital seperti TikTok untuk memasarkan produk sembako, yang ternyata sangat efektif. Dalam beberapa hari, pesanan bisa mencapai hingga 1.000 paket per hari.

Baca juga: UEA Sumbang 50 Juta Dolar untuk Reforestasi Hutan Indonesia

Selain itu, Tia juga membuka peluang bagi para pelaku UMKM untuk menitipkan produk mereka di tokonya. Dengan ketentuan yang jelas dan proses quality check yang ketat, produk dari mitra UMKM ini bisa dijual dengan sistem yang terstruktur. Hal ini turut memberikan dampak positif, baik bagi Tia maupun para mitra usaha kecil.

Tia juga memanfaatkan kesempatan untuk memperkenalkan model bisnis kemitraan yang memungkinkan orang lain untuk menjalankan usaha sembako dengan modal minim. Menariknya, kemitraan ini memberikan kesempatan untuk memilih produk yang diinginkan dan menawarkan pengembalian barang jika tidak terjual.

Meski sukses, Tia tidak luput dari tantangan, salah satunya adalah masalah penipuan dalam transaksi bisnis. Ia pernah menjadi korban transaksi “segitiga” yang merugikan hingga 9 juta rupiah. Namun, hal itu tidak menghentikan semangatnya untuk terus mengembangkan usaha. Prinsip yang ia pegang adalah hati-hati dalam setiap transaksi dan selalu waspada terhadap potensi penipuan.

Dengan segala lika-liku perjalanan bisnisnya, Tia membuktikan bahwa dengan ketekunan dan pemanfaatan teknologi, usaha sembako bisa menjadi pilihan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Jadi, bagi Anda yang ingin memulai usaha dengan potensi keuntungan yang besar, bisnis sembako bisa menjadi pilihan yang sangat menjanjikan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img