Tangerang, 16 Januari 2025 – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) terus berupaya untuk mendorong transformasi koperasi di Indonesia, guna meningkatkan peran sektor koperasi dalam perekonomian nasional. Salah satu langkah strategis yang direncanakan adalah pembangunan pabrik pengolahan susu dan pabrik CPO (Crude Palm Oil) yang akan dikelola oleh koperasi, yang diharapkan mampu bersaing di sektor industri.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menjelaskan bahwa penugasan dari Presiden Prabowo ingin menjadikan koperasi di Indonesia setara dengan koperasi di luar negeri. “Koperasi di luar negeri sudah mampu membuat pabrik-pabrik besar seperti pabrik CPO dan pengolahan susu. Kami ingin koperasi di Indonesia mengikuti langkah serupa,” ungkap Ferry dalam acara Konferensi Pembangunan Indonesia 2025 yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Baca juga: Mendag Budi Santoso Lepas Ekspor Baja ke Selandia Baru
Dalam upaya tersebut, Kemenkop berharap Peraturan Menteri Koperasi yang baru akan segera diterbitkan. Salah satu regulasi baru yang diharapkan dapat mempercepat transformasi koperasi adalah kebijakan yang memberikan keleluasaan kepada Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) untuk berinvestasi, bahkan mengakuisisi pabrik dan smelter. “Visi kami adalah memberdayakan koperasi sehingga mereka dapat memiliki aset besar, seperti smelter, kapal canggih, dan perkebunan, sesuai dengan impian Presiden Prabowo,” lanjut Ferry.
Salah satu program yang tengah menjadi perhatian adalah program distribusi susu bagi siswa dalam Makan Bergizi Gratis (MBG). Meskipun sempat mengalami kendala distribusi, Ferry memastikan bahwa program ini tetap akan dilanjutkan. “Kami tengah melakukan uji coba dan simulasi distribusi untuk memastikan kelancaran program ini,” tambahnya. Untuk mendukung program ini, Kemenkop sedang mempertimbangkan dua opsi, yakni membangun pabrik susu baru atau mengakuisisi pabrik susu yang sudah ada.
Selain itu, koperasi peternakan sapi perah dan koperasi petani sawit juga didorong untuk mengembangkan pabrik pengolahan susu dan pabrik CPO mereka sendiri. Proses transformasi ini akan dilakukan secara bertahap, termasuk konversi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi koperasi. Dari 64.000 Gapoktan yang ada, baru 4.000 yang telah menjadi koperasi, dengan sisanya akan melalui proses konversi secara bertahap.
Sinergi antar kementerian juga ditekankan, terutama dengan Kementerian Pertanian (Kementan), untuk memastikan kelancaran distribusi pupuk dan memperlancar proses transformasi koperasi di sektor pertanian.
Wakil Ketua DPR Periode 2024-2029, Sufmi Dasco, menyatakan dukungannya terhadap upaya Kemenkop dalam mendorong program-program yang bermanfaat bagi rakyat, terutama di tengah tantangan ekonomi global. “Dukungan kepada koperasi sangat penting, terutama untuk kepentingan rakyat, terutama di saat pertumbuhan ekonomi global mengalami pelambatan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, turut mendukung pengoptimalan lahan-lahan sawit dalam negeri. “Lahan-lahan ilegal harus segera diambil alih untuk kepentingan rakyat. Saya berharap para petani sawit ilegal bisa bergabung menjadi koperasi,” tambahnya.
Baca juga: Luna Guitarworks UMKM Sidoarjo Raih Sukses Ekspor ke 5 Negara
Dengan langkah-langkah strategis ini, Kemenkop berharap koperasi Indonesia dapat menjadi kekuatan yang lebih besar dalam perekonomian nasional.