Tangerang, 11 Januari 2025 – Bisnis e-commerce (lokapasar) di Indonesia terus mengalami perkembangan pesat dan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi digital tanah air. Menurut riset terbaru dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD90 miliar pada tahun 2024, yang berarti naik 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan angka tersebut, Indonesia diprediksi akan menjadi pemimpin pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Sektor e-commerce sendiri tetap menjadi kontributor utama dengan GMV sebesar USD65 miliar pada tahun 2024, yang tumbuh 11 persen dari tahun sebelumnya. Perkembangan ini didorong oleh inovasi yang dilakukan oleh berbagai platform e-commerce besar, seperti penerapan video commerce yang meningkatkan pengalaman belanja online bagi konsumen.
Baca juga: Program BINA Belanja Lokal dan Dukung UMKM Indonesia
Dengan potensi yang sangat besar, pemerintah Indonesia pun menjadikan ekonomi digital, khususnya lokapasar, sebagai salah satu pilar utama dalam perekonomian nasional. Hal ini terbukti ketika masa pandemi, platform e-commerce berhasil menjadi ‘penyelamat’ ekonomi masyarakat dengan memenuhi kebutuhan konsumsi, relaksasi, hingga produk medis secara online.
Salah satu program pemerintah yang memanfaatkan e-commerce untuk mengangkat produk UMKM adalah Hari Belanja Online Nasional (HARBOLNAS). Program yang telah digelar selama 12 tahun ini terbukti efektif dalam meningkatkan daya beli masyarakat serta mempromosikan produk lokal. Tahun ini, HARBOLNAS digelar pada tanggal 10 hingga 16 Desember 2024 dan berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp31,2 triliun, dengan rata-rata pengeluaran per orang mencapai Rp318 ribu.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto, mengungkapkan bahwa promosi produk lokal terus didorong guna menciptakan pasar yang kuat bagi produk dalam negeri. Produk lokal bahkan mendominasi penjualan HARBOLNAS 2024, dengan kontribusi mencapai 52 persen dari total transaksi, atau sekitar Rp16,1 triliun, yang mengalami peningkatan sekitar 31 persen dibandingkan tahun lalu.
Tagar #PakaiProdukSendiri menjadi salah satu faktor penting yang mendongkrak penjualan produk lokal dalam gelaran HARBOLNAS tahun ini. Kategori produk seperti pakaian olahraga, aksesori fashion, personal care, serta makanan dan minuman menjadi yang paling banyak dibeli oleh konsumen. Live Shopping dan tautan afiliasi di media sosial juga menjadi fitur yang sangat diminati oleh para pembeli.
HARBOLNAS 2024 diikuti oleh 407 peserta, termasuk pedagang, ritel daring, hingga penyedia layanan lokapasar. Pencapaian ini juga menjadi yang tertinggi bagi penjual yang baru bergabung, bahkan dibandingkan sebelum pandemi. Program ini bukan hanya menjadi ajang belanja, tetapi juga menunjukkan langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan meningkatkan penjualan produk lokal.
Baca juga: Cara Baru Pengembangan Industri Pertanian Melalui Bea Masuk
Selain HARBOLNAS, pemerintah juga mendukung berbagai program belanja murah lainnya seperti Belanja di Indonesia Aja dan EPiC Sale, yang semakin memperkuat ekosistem e-commerce di Indonesia pada akhir tahun 2024. Program-program tersebut diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.