Tangerang, 16 Desember 2024 – Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar naik kelas terus menjadi fokus berbagai pihak, termasuk BUMN. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersama anggota Holding Ultra Mikro, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), menunjukkan komitmennya dalam mendukung Menteri BUMN Erick Thohir meningkatkan daya saing UMKM melalui sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Langkah strategis ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian BUMN dan BPOM yang ditandatangani pada akhir November 2024. Erick Thohir menyatakan bahwa sertifikasi BPOM menjadi prioritas untuk mendorong UMKM, khususnya di sektor makanan, minuman, dan produk herbal, agar produknya memenuhi standar dan memiliki daya saing lebih tinggi di pasar.
Baca juga: Diskon 7% Indibiz untuk UMKM di Harbolnas
“Program pertama adalah menyelesaikan sertifikasi dalam beberapa bulan ke depan. Selanjutnya, kita akan memanfaatkan program PNM Mekaar untuk mendukung ibu-ibu di desa yang saat ini menjadi nasabah dengan jumlah mencapai 21,2 juta orang,” ujar Erick Thohir.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyebutkan bahwa program sertifikasi ini sejalan dengan visi pemberdayaan UMKM yang diusung BRI. Pemberdayaan dilakukan dalam tiga fase: dasar, integrasi, dan interkoneksi.
Di fase dasar, BRI memetakan UMKM menggunakan sistem self-assessment untuk memastikan mereka siap naik kelas. Pada fase integrasi, data UMKM disinkronkan dengan kementerian dan lembaga terkait. Fase terakhir melibatkan koneksi dengan pihak eksternal untuk memenuhi kebutuhan perizinan, sertifikasi halal, hingga mendorong ekspor.
“Konsep pemberdayaan kami sangat terukur dan dapat dimonitor, memastikan UMKM memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada ekonomi nasional,” tambah Supari.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan pentingnya kolaborasi ini untuk membuka akses UMKM ke pasar yang lebih luas. Selain memberikan akses finansial, PNM juga fokus pada pemberian modal intelektual dan sosial.
Langkah awal PNM adalah memberikan edukasi ringan kepada UMKM tentang pentingnya memiliki izin BPOM. “Dengan adanya izin edar, UMKM akan lebih dipercaya oleh konsumen, baik di dalam negeri maupun di pasar global,” ungkap Arief.
Baca juga: Cara UMKM Mengelola Keuangan dengan Laporan yang Tepat
Holding Ultra Mikro, yang terdiri dari BRI, PNM, dan Pegadaian, mencatat pencapaian signifikan sejak terbentuk pada 2021. Hingga September 2024, holding ini telah melayani 36,1 juta debitur ultra mikro dengan total penyaluran kredit mencapai Rp 627,6 triliun.
Melalui langkah-langkah konkret ini, BRI dan PNM optimis dapat terus mendukung UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional, mewujudkan Indonesia yang lebih mandiri dan kompetitif di kancah global.