GRP Luncurkan Inisiatif Ramah Lingkungan untuk Industri Baja Indonesia

Tangerang, 10 Desember 2024 – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), produsen baja terkemuka di Indonesia, menegaskan komitmennya dalam mendukung akselerasi transformasi ekonomi hijau di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari kontribusi perusahaan untuk mendukung agenda pembangunan rendah karbon, yang sejalan dengan tujuan nasional menuju ekonomi hijau.

Dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (7/12), Presiden Direktur GRP, Fedaus, menjelaskan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi keberlanjutan yang komprehensif, termasuk ESG Strategy Handbook dan Net Zero Roadmap, untuk mencapai tujuan tersebut. “Kami percaya bahwa transisi menuju ekonomi hijau harus menjadi prioritas, terutama untuk industri baja di Indonesia,” ujar Fedaus.

Baca juga: Indibiz Hadirkan Promo Digitalisasi untuk Bisnis UKM di Indonesia

Sebagai bagian dari komitmennya, GRP turut berperan aktif dalam penggunaan energi terbarukan. Perusahaan telah mengoperasikan salah satu solar power plant di atap (rooftop) terbesar di Jawa Barat dengan kapasitas 9,3 MWp. “Inisiatif ini akan terus kami perluas dengan target kapasitas mencapai 33 MWp pada 2025. Dengan ini, diharapkan dapat mengurangi 47.400 ton CO2 per tahun,” tambah Fedaus. Langkah ini merupakan salah satu dari sejumlah inisiatif penting yang dipaparkan GRP dalam ajang Dialog Nasional Akselerasi Transformasi Ekonomi Hijau, yang diselenggarakan pada 3 Desember 2024 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), bekerja sama dengan lima agensi PBB.

Tidak hanya itu, GRP juga menerima pembiayaan sebesar 60 juta dolar AS dari International Finance Corporation (IFC), anggota Grup Bank Dunia, untuk mendukung upaya dekarbonisasi. Pembiayaan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi baja lembaran rendah karbon dengan teknologi Electric Arc Furnace (EAF) yang menggunakan bahan baku scrap, sehingga menghasilkan baja berkualitas tinggi dengan emisi yang lebih rendah dibandingkan teknologi produksi baja konvensional.

Baca juga: CepetDapet.com Buka Peluang Baru untuk Bisnis di Era Digital

Selain itu, GRP terus berupaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keberlanjutan perusahaan melalui peningkatan ESG risk rating dan partisipasinya dalam CDP Disclosure. Langkah ini bertujuan untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan dalam perjalanan dekarbonisasi perusahaan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri PPN/Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard, mengungkapkan bahwa pergeseran struktur ekonomi menuju sektor yang lebih ramah lingkungan harus disertai dengan investasi pada infrastruktur hijau dan pekerjaan yang berkelanjutan. “Strategi ekonomi hijau diarahkan untuk mencapai kesejahteraan sosial serta kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mendukung transformasi ekonomi hijau, GRP juga menerima penghargaan dari Kementerian PPN/Bappenas. Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen GRP dalam mendukung upaya pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dengan berbagai inisiatif yang terus digencarkan, GRP berharap dapat menjadi pelopor dalam transformasi industri baja Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img