Tangerang, 26 November 2024 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing untuk mendukung industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Industri TPT merupakan salah satu sektor prioritas pengembangan nasional karena berorientasi ekspor dan bersifat padat karya, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, industri tekstil dan pakaian jadi mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 7,43% (y-o-y) pada triwulan III 2024. “Kami yakin pertumbuhan ini dapat lebih besar dengan dukungan kebijakan strategis dan probisnis, terutama dalam pengendalian impor,” ujarnya.
Baca juga: Rupiah Melemah Warga RI Beralih ke Dolar
Melalui unit pendidikannya, Politeknik STTT Bandung, Kemenperin berhasil melahirkan tenaga kerja terampil yang siap memenuhi kebutuhan industri TPT. Pada 2024, sebanyak 325 lulusan Politeknik STTT Bandung telah terserap di berbagai perusahaan TPT dengan tingkat penyerapan mencapai 100% dan waktu tunggu kurang dari enam bulan.
“Kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan program magang, baik di dalam maupun luar negeri, memastikan lulusan kami siap mendukung industri TPT yang berdaya saing global,” jelas Kepala Badan Pengembangan SDM Industri, Masrokhan.
Selain itu, Politeknik STTT juga mengembangkan platform Textile Career and Development Center (T-Car) untuk menghubungkan lulusan dengan perusahaan. Sistem ini membantu meningkatkan efisiensi pencarian kerja sekaligus memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor tekstil.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Wulan Aprilianti Permatasari, menambahkan bahwa tren industri saat ini mengarah pada pekerjaan ramah lingkungan (green job) dan industri hijau. “Kurikulum harus terus diselaraskan dengan kebutuhan masa depan, sehingga lulusan mampu menghadapi perubahan tren global,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan, tahun ini Politeknik STTT Bandung mengukuhkan dua guru besar di bidang tekstil: Profesor Ida Nuramdhani di bidang teknologi pencelupan dan nanoteknologi tekstil, serta Profesor Wiah Wardiningsih di bidang kenyamanan tekstil. Penetapan ini semakin memperkuat posisi Politeknik STTT Bandung sebagai institusi pendidikan tinggi vokasi unggulan di Indonesia.
Baca juga: Meningkatkan Daya Saing Industri Indonesia Melalui Standardisasi
Melalui berbagai pencapaian ini, Kemenperin optimistis dapat mencetak SDM unggul untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Industri tekstil pun diharapkan terus berkontribusi sebagai salah satu penggerak utama perekonomian nasional.