Tangerang, 25 November 2024 – Standardisasi memiliki peran yang sangat strategis dalam sektor industri manufaktur Indonesia. Tidak hanya berfungsi untuk melindungi konsumen dan lingkungan, tetapi juga berperan dalam meningkatkan daya saing industri nasional. Hal ini berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat standar yang diterapkan di sektor industri akan meningkatkan efisiensi dan membuka peluang pasar internasional.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, menyampaikan bahwa pentingnya standardisasi telah meningkatkan kesadaran negara-negara anggota WTO (World Trade Organization) untuk menerapkan standar produk dan jasa di masing-masing negara. “Dengan banyaknya jumlah standar yang diterapkan oleh negara-negara di dunia, akan semakin sulit bagi produk Indonesia untuk mengakses pasar internasional,” kata Faisol dalam acara Penganugerahan SNI Award 2024 di Jakarta pada Kamis (21/11).
Baca juga: Pemerintah Dan Kemenperin Sejalan untuk Industri Hijau
Menurutnya, organisasi perdagangan global seperti WTO menjadi pintu utama transaksi internasional yang mengatur lalu lintas perdagangan. Seiring berjalannya waktu, hambatan perdagangan yang dulu digunakan untuk membatasi peredaran barang dari negara lain, kini semakin menghilang. Oleh karena itu, penerapan standar nasional sangat penting untuk mempermudah produk Indonesia berkompetisi di pasar global.
Faisol juga berharap agar Indonesia dapat lebih giat lagi dalam meningkatkan penerapan standar di dalam negeri. “Harmonisasi standar nasional dengan standar internasional akan mempermudah aliran perdagangan dan meningkatkan peran produk kita dalam global value chain,” ujarnya. Dengan penerapan standar yang lebih baik, industri Indonesia dapat mengurangi hambatan perdagangan dan memperkuat posisinya di pasar dunia.
Selain itu, standardisasi juga mendukung efisiensi dalam proses produksi. Perusahaan yang menerapkan standar dapat mengurangi pemborosan sumber daya dan biaya operasional, yang pada gilirannya akan meningkatkan profitabilitas dan daya saing. Faisol optimistis bahwa melalui penerapan standar yang tepat, daya saing industri prioritas nasional Indonesia dapat semakin meningkat.
Dalam konteks ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berperan besar dalam mempercepat implementasi strategi standardisasi. Kemenperin bekerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk merumuskan dan mengawasi penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) di berbagai sektor industri. Sebagai contoh, pada tahun 2024, Kemenperin telah mewajibkan 130 SNI di sektor industri dan terus mendorong peningkatan penerapan standar untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.
Penerapan standardisasi juga mendukung visi pemerintah untuk melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi, meningkatkan nilai tambah industri domestik, dan memperkuat sektor-sektor industri prioritas. Beberapa industri yang menjadi fokus termasuk industri berbasis sumber daya alam, industri teknologi tinggi, serta industri padat karya terampil.
Baca juga: Smesco Pimpin Digitalisasi UMKM di 38 Provinsi
Faisol menutup acara dengan mengajak seluruh pihak untuk mempererat kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga riset, akademisi, dan masyarakat dalam memperkuat budaya standardisasi di Indonesia. Dengan langkah ini, diharapkan daya saing industri Indonesia di pasar global semakin meningkat, memperkokoh posisi Indonesia di dunia industri internasional.