Tangerang, 25 November 2024 – Transformasi digital bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia semakin menjadi fokus utama di era pasca-pandemi. Sejak pandemi COVID-19, banyak UMKM yang beralih ke platform digital untuk bertahan dan berkembang. Menurut Smesco, sekitar 24 juta UMKM di Indonesia telah masuk ke dunia digital sejak pandemi. Meskipun ini adalah langkah positif, tantangan besar tetap ada, terutama dalam mendorong UMKM di daerah terpencil untuk memanfaatkan teknologi digital secara maksimal. Digitalisasi UMKM di 38 Provinsi.
Pentingnya Akses Digital untuk UMKM
Dalam upayanya mendukung digitalisasi UMKM, Smesco menekankan bahwa akses teknologi digital kini sudah tersebar di hampir seluruh Indonesia, mencakup 38 provinsi. Infrastruktur yang lebih merata menjadi peluang bagi para pengusaha di berbagai wilayah, termasuk yang berada di daerah terpencil. Namun, tantangan utama adalah bagaimana cara para pelaku UMKM dapat memanfaatkan akses ini untuk mengembangkan bisnis mereka.
Baca juga: Desa Cerdas Sukoharjo: Transformasi Digital untuk Pembangunan Berkelanjutan
“Untuk memudahkan UMKM, salah satu langkah sederhana adalah menggunakan aplikasi finansial yang banyak tersedia di pasaran. Aplikasi ini tidak hanya mempermudah pengelolaan keuangan, tetapi juga meningkatkan kredibilitas bisnis untuk mendapatkan akses pembiayaan,” ungkap perwakilan Smesco. Salah satu hal yang sering ditemui adalah masih adanya pengusaha mikro yang mencampurkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, yang tentu saja dapat menghambat pertumbuhan usaha.
Peran Teknologi AI dalam Peningkatan UMKM
Selain aplikasi finansial, teknologi kecerdasan buatan (AI) juga mulai diterapkan oleh sebagian pengusaha kecil dan menengah. Penggunaan AI, seperti chatbot yang dapat meningkatkan penjualan, mulai dilirik oleh para pelaku UMKM untuk mengoptimalkan layanan pelanggan dan efisiensi operasional.
Baca juga: Kemenperin Percepat Penerapan Industri Hijau untuk Ekonomi Berkelanjutan
Namun, Smesco mengakui bahwa meskipun akses digital sudah merata, penerapan teknologi seperti AI di kalangan UMKM masih terbatas. Oleh karena itu, Smesco berusaha untuk memfasilitasi pelatihan dan memberikan contoh kasus sukses penggunaan AI agar lebih banyak UMKM yang dapat mengimplementasikan teknologi ini dalam bisnis mereka.
Menghadapi Tantangan Keamanan Digital
Tak hanya mempromosikan digitalisasi, Smesco juga memberikan perhatian terhadap risiko kejahatan digital yang dapat mengancam UMKM. Fraud dan penipuan digital menjadi isu penting yang perlu diwaspadai oleh para pelaku UMKM. Smesco melakukan edukasi intensif untuk meningkatkan literasi digital dan kesadaran akan bahaya fraud di kalangan pengusaha.
Setiap tahunnya, Smesco menyelenggarakan Indonesia Digital Meetup, sebuah acara yang mengumpulkan ribuan pengusaha yang ingin meningkatkan kapasitas bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi digital. Dalam acara ini, Smesco juga memberikan pemahaman terkait pentingnya transparansi keuangan dan penggunaan teknologi yang aman dalam bisnis.