Tangerang, 18 November 2024 – Ketahanan energi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan Indonesia. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014, ketahanan energi didefinisikan sebagai kondisi terjaminnya ketersediaan energi yang dapat diakses masyarakat dengan harga yang terjangkau dalam jangka panjang, tanpa mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan hidup. Energi terbarukan menjadi solusi utama untuk mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan. Meskipun demikian, masih ada berbagai tantangan yang perlu diatasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.
Ketergantungan pada Energi Fosil untuk Ketahanan Energi
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar, memerlukan pasokan energi yang besar untuk mendukung kebutuhan domestik serta pertumbuhan ekonominya. Hingga saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Data terbaru dari Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 69% dari total suplai energi primer Indonesia masih berasal dari batu bara dan minyak bumi. Sementara itu, meskipun ada peningkatan pada energi baru terbarukan (EBT), kontribusinya masih sangat kecil, hanya sekitar 13,29% pada 2023.
Baca juga: Transformasi Pekerjaan Hijau untuk Masa Depan Berkelanjutan
Tingginya ketergantungan terhadap energi fosil membawa beberapa dampak negatif, mulai dari ketidakstabilan harga energi global hingga penurunan cadangan energi fosil yang tidak dapat diperbarui. Dikutip dari berbagai sumber, cadangan minyak diperkirakan habis dalam 12 tahun, sementara gas dalam 22 tahun. Di sisi lain, penggunaan energi fosil juga berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca, yang memperburuk perubahan iklim.
Potensi Ketahanan Energi Terbarukan di Indonesia
Indonesia memiliki potensi besar dalam pemanfaatan energi terbarukan, dengan sumber daya alam yang melimpah, seperti energi surya, angin, hidro, panas bumi, dan biomassa. Data dari Katadata (2024) menunjukkan potensi energi terbarukan Indonesia mencapai 3.687 gigawatt (GW), namun pemanfaatannya masih jauh tertinggal. Sebagai contoh, potensi energi surya di Indonesia mencapai 3.294 GW, namun pemanfaatannya baru mencapai 0,6751 GW. Hal yang sama juga berlaku untuk energi angin, hidro, dan panas bumi yang memiliki potensi besar namun pemanfaatannya sangat rendah.
Baca juga: Dari Limbah Pelepah Palem Menjadi Piring Ramah Lingkungan
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan. Dalam kerangka Perjanjian Paris, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% secara mandiri dan 43,20% dengan dukungan internasional pada 2030. Target ini dapat tercapai jika pemanfaatan energi terbarukan ditingkatkan secara signifikan.
Manfaat Ekonomi dari Energi Terbarukan
Selain untuk ketahanan energi, pengembangan energi terbarukan juga dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar. Menurut laporan IRENA (2023), sektor energi terbarukan global telah menghemat biaya bahan bakar sebesar USD 409 miliar pada 2023. Pengembangan energi terbarukan juga menciptakan lapangan kerja baru. Di Indonesia, sektor energi terbarukan diperkirakan dapat menciptakan sekitar 432 ribu lapangan kerja teknik pada 2030 dan 1,12 juta lapangan kerja pada 2050. Selain itu, energi terbarukan juga dapat mendorong pertumbuhan sektor lain seperti industri pengolahan dan perdagangan.
Tantangan Pengembangan Energi Terbarukan
Meski memiliki potensi yang besar, pengembangan energi terbarukan di Indonesia tidaklah tanpa tantangan. Dibutuhkan investasi yang besar untuk pembangunan infrastruktur energi terbarukan, terutama di daerah-daerah terpencil yang memiliki sumber daya energi melimpah. Selain itu, kebijakan yang konsisten dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi kunci untuk menarik investor dan mempercepat transisi ke energi terbarukan.
Kesimpulan
Pengembangan energi terbarukan merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi besar yang ada, Indonesia dapat menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan dan ekonomi yang lebih kuat di masa depan. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang ada dan mewujudkan masa depan energi yang bersih dan ramah lingkungan.