Tangerang, 12 November 2024 – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan tujuh strategi utama untuk mengoptimalkan nilai kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan China yang baru-baru ini terjalin. Kesepakatan investasi senilai lebih dari US$10 miliar (setara dengan Rp156,5 triliun) ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. Penandatanganan sejumlah MoU tersebut berlangsung dalam ajang Indonesia-China Business Forum 2024 di Beijing, yang disaksikan langsung oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping.
Kerja sama ini mencakup berbagai sektor strategis seperti manufaktur canggih, energi terbarukan, kesehatan, hilirisasi, ketahanan pangan, dan keuangan. Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, menilai bahwa kerjasama ini tidak hanya menguntungkan bagi sektor-sektor tersebut, tetapi juga sebagai pendorong utama untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan transisi energi hijau di Indonesia. “Kerja sama ini mencerminkan kemitraan strategis yang dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional yang ditetapkan sebesar 8% hingga 2045,” kata Arsjad.
Baca juga: 7 Pelatihan Penting Agar UMKM Bisa Go Global
Pentingnya kolaborasi dengan China tercermin dari kontribusi negara tersebut dalam banyak industri di Indonesia, mulai dari pemrosesan nikel untuk kendaraan listrik hingga proyek infrastruktur besar seperti kereta api cepat Jakarta-Bandung. Menurut Arsjad, China memiliki peranan besar dalam perdagangan Indonesia, mengingat sekitar 25% perdagangan Indonesia melibatkan China. “China juga sangat berperan dalam transisi energi dan hilirisasi nikel menjadi baterai kendaraan listrik, yang juga sangat penting bagi Indonesia dalam mengurangi emisi karbon,” tambahnya.
Arsjad juga menjelaskan tujuh strategi yang akan diterapkan Kadin untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Di antaranya adalah pengembangan infrastruktur yang terintegrasi dan terjangkau, transformasi pelayanan kesehatan, serta penguatan ketahanan energi. Selain itu, akselerasi pertumbuhan UMKM, reindustrialisasi sektor manufaktur, pembangunan pusat bisnis hijau terbesar, dan ketahanan pangan mandiri juga menjadi fokus utama.
Baca juga: UMKM, Siap Ekspor? Terapkan 7 Strategi Digital Marketing Ini!
Dengan implementasi tujuh strategi ini, Kadin berharap Indonesia dapat memanfaatkan peluang besar yang ada untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga diyakini dapat mencapainya dengan dukungan kuat dari sektor swasta dan mitra strategis seperti China.