Tangerang, 08 November 2024 – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melakukan pertemuan penting dengan dua raksasa otomotif dunia, Ford Motor Company dari Amerika Serikat dan Volkswagen (VW) dari Jerman. Pertemuan ini dijadwalkan berlangsung di luar negeri, bertepatan dengan agenda kunjungan kerja Presiden ke negara-negara mitra strategis. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk memperkuat investasi di sektor electric vehicle (EV) battery, yang merupakan salah satu sektor strategis dalam upaya mendukung ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Kabar ini pertama kali disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI pada Senin (4/11/2024). Erick menjelaskan bahwa pemerintah berharap pertemuan tersebut dapat membuka peluang investasi baru dalam rantai pasok EV battery. “Dan dengan rencana kunjungan Bapak Presiden, kemarin kita sudah masukkan ke Pak Menteri Luar Negeri juga untuk mulai berdiskusi mendorong investasi Ford Motor Company di Indonesia,” ujar Erick.
Baca juga: Aspal Buton Siap Dominasi Kebutuhan Nasional 2030
Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi pemain utama dalam rantai pasok EV battery di tingkat global. Melalui berbagai langkah strategis, pemerintah terus mendorong hilirisasi di dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri. Selain berupaya menggandeng perusahaan asing seperti Ford dan VW, pemerintah juga bekerja sama dengan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China, salah satu produsen baterai terbesar di dunia.
BUMN Pertambangan yang tergabung dalam Holding MIND ID telah sepakat menjalin kerja sama dengan CATL untuk membangun pabrik baterai di Indonesia. Investasi ini diharapkan mencapai USD5,5 miliar, dan pada tahun 2026, produksi baterai dari proyek joint venture ini ditargetkan sudah mulai berjalan. “Karena kita sendiri untuk kerja sama dengan CATL MIND ID, yang total investasinya USD5,5 miliar, ini 2026 sudah keluar baterainya,” tambah Erick.
Langkah pemerintah ini bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekosistem EV battery global, serta meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat dan memperkuat posisi Indonesia dalam industri kendaraan listrik. Selain itu, upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendorong penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Langkah Hijau PT Vale: Pakai Bahan Bakar Terbarukan HVO
Dengan menggandeng Ford dan VW serta berbagai perusahaan internasional lainnya, Indonesia menegaskan posisinya sebagai salah satu destinasi investasi yang menjanjikan di sektor teknologi hijau. Pertemuan antara Presiden Prabowo dengan pimpinan Ford dan VW menjadi langkah awal dalam merealisasikan visi besar Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok EV battery global.