Tangerang, 06 November 2024 – Indonesia memiliki sekitar 67 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berperan krusial dalam perekonomian negara. UMKM ini menyerap 97% lapangan kerja dan menyumbang 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, menegaskan bahwa digitalisasi menjadi elemen penting bagi UMKM untuk dapat bersaing di pasar global serta mendorong perekonomian nasional.
Dalam seminar Pra Munas XIV Kagama yang bertema “Strategi dan Praktik Baik dalam Meningkatkan Kapasitas UMKM untuk Naik Kelas”, yang digelar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada Minggu (3/11/2024), Nezar Patria menyampaikan bahwa digitalisasi tidak hanya mencakup teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM. Ia menambahkan, “Melalui langkah-langkah ini, kami berharap UMKM Indonesia dapat bersaing di tingkat global dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.”
Baca juga: Prabowo Menghapus Semua Utang UMKM, Petani, dan Nelayan!
Nezar juga menyoroti bahwa pemerintah telah menyiapkan infrastruktur dan talenta digital untuk membantu adopsi teknologi oleh UMKM. Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk mempercepat digitalisasi UMKM melalui berbagai program pendampingan, termasuk workshop dan pelatihan bisnis 1on1 coaching.
Dalam seminar tersebut, Nezar mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Sebagai contoh, UMKM Botika di Yogyakarta telah berhasil menggunakan layanan chatbot untuk mempermudah komunikasi dengan pelanggan, sementara e-Fishery telah mengaplikasikan kecerdasan buatan untuk meningkatkan manajemen bisnisnya.
Nezar juga memberikan apresiasi terhadap program “3 Go” yang digagas oleh Rumah Kreatif BUMN, yang terdiri dari Go Modern, Go Digital, dan Go Online. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM melakukan transformasi bisnis melalui tiga tahap: Go Modern, yang berfokus pada modernisasi kegiatan UMKM seperti branding dan pengelolaan bisnis; Go Digital, yang mengajarkan penggunaan aplikasi digital dan otomatisasi bisnis; serta Go Online, yang memanfaatkan media sosial, marketplace, dan website untuk memperluas jangkauan pasar.
Baca juga: ASPERAPI Resmi Buka INDES 2024 di Jakarta
Wamenkomdigi optimis bahwa dengan digitalisasi, UMKM Indonesia akan memiliki peluang besar untuk mengakses pasar global. “Dengan digitalisasi, UMKM Indonesia bisa meraih peluang yang lebih besar, dan pasar yang sebelumnya terbatas kini menjadi tanpa batas,” tegas Nezar.
Seminar ini dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan komunitas UMKM Kagama, baik secara luring maupun daring. Selain itu, acara ini juga diwarnai dengan pelantikan 21 komunitas UMKM di Yogyakarta, yang diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di kalangan pelaku usaha mikro dan kecil.
Digitalisasi UMKM dipandang sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan daya saing, efisiensi, dan produktivitas. Dengan demikian, digitalisasi tidak hanya akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia tetapi juga memperkuat posisi UMKM Indonesia di pasar global.