Getimedia.id – Jakarta, Perjuangan seorang Ibu Rumah Tangga yang sukses berbisnis di Batik Tulis dalam dunia di mana ketekunan dan dedikasi seringkali menjadi kunci kesuksesan, kisah Ibu Sri Haryati, seorang ibu rumah tangga yang sukses bertransformasi menjadi pengusaha sukses di industri batik, merupakan sumber inspirasi yang tak terbantahkan. Perjalanan luar biasanya ini menggambarkan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk berkembang bahkan dalam situasi sulit.
Baca Juga: Bermodal Nekad untuk Merantau Kini sukses memiliki Perusahaan besar
Perjuangan seorang Ibu Rumah Tangga yang sukses berbisnis di Batik Tulis, dua minggu dan omset mengesankan sekitar 60 juta rupiah – itulah prestasi luar biasa Ibu Sri Haryati, pemilik bangga Batik Trisa. Kisahnya menjadi bukti akan kekuatan tekad dan kerja keras, menunjukkan bahwa kesuksesan bisa datang dari tempat yang paling tak terduga.
Perjalanan hidupnya dimulai di desa kecil di mana jumlah pengrajin batik terbatas, sekitar tiga hingga empat orang. Didorong oleh passion dan keinginan untuk menciptakan karya batik yang eksklusif, ia mulai bereksperimen dengan membuat batik sendiri. Upaya awal ini mengantarnya pada penjualan pertamanya di Trusmi, sebuah showroom lokal. Karyanya laku keras, memantapkan semangatnya untuk memproduksi lebih banyak.
Namun, jalan menuju kesuksesan jarang berjalan mulus. Ibu Sri Haryati menghadapi tantangan seperti perubahan preferensi pelanggan yang kadang-kadang menginginkan motif yang berbeda setelah awalnya setuju pada satu motif. Namun, ia tetap gigih dan yakin bahwa akan selalu ada pembeli di masa depan.
Untuk memenuhi permintaan dan tenggat waktu, Ibu Sri Haryati menyadari bahwa ia tidak bisa melakukannya sendirian. Ia membuat keputusan bijak dengan merekrut bakat-bakat muda, meskipun menemukan individu yang berdedikasi bukanlah tugas yang mudah. Di era gratifikasi instan, banyak pemuda lebih memilih pekerjaan yang cepat menghasilkan uang, tetapi ketekunan Ibu Sri Haryati membuahkan hasil.
Komitmen dan dedikasinya terhadap bisnisnya, bahkan selama pandemi COVID-19, tetap tidak goyah. Sementara banyak usaha berjuang untuk bertahan, ia beradaptasi dengan perubahan situasi dengan beralih ke penjualan online. Ketekunannya membawanya melewati masa-masa sulit, dan ia terus memproduksi batik, memberikan pekerjaan yang sangat dibutuhkan bagi timnya.
Perjalanan Ibu Sri Haryati tidak luput dari tantangan. Pembuatan batik adalah proses yang memakan waktu, memerlukan setidaknya dua minggu hingga satu bulan untuk menyelesaikannya. Ada saat-saat ketika kerja kerasnya tampak sia-sia ketika pelanggan menghilang tanpa jejak setelah memesan. Namun, ia tidak pernah menyerah.
Bahkan kendaraannya sendiri menjadi hambatan. Ia mengandalkan layanan berbagi kendaraan dan sepeda motornya sendiri untuk menghadiri pameran dan memamerkan karya batiknya yang indah. Ini adalah bukti ketekunannya dan tekadnya yang tidak pernah goyah.
Seiring bisnisnya berkembang, tekad Ibu Sri Haryati membuahkan hasil pada tahun 2021 ketika ia mencapai omset mengesankan sekitar 60 juta rupiah melalui program PLN BUMN. Kisah suksesnya menjadi contoh yang mempesona bagi para calon pengusaha UMKM.
Pesan Ibu Sri Haryati kepada para pemuda sederhana namun sangat kuat: jangan pernah kehilangan harapan dan terus berusaha untuk sukses. Ia menekankan keuntungan dari usia muda, dengan tubuh yang kuat dan pemikiran yang cepat, dan mendorong mereka untuk tetap termotivasi dan rajin dalam usaha mereka. Ia yakin bahwa bisnis bukan hanya untuk saat ini, tetapi bisa menjadi warisan untuk masa depan.