Tangerang, 30 Oktober 2025 – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, pada Selasa (28/10) bertolak ke Gyeongju, Korea Selatan setelah mendampingi kunjungan Presiden RI di Kuala Lumpur, Malaysia. Keberangkatan tersebut dilakukan dalam rangka menghadiri rangkaian Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Economic Leaders Meeting yang berlangsung pada 29 Oktober hingga 1 November 2025. Mendag Budi Santoso—yang juga akrab disebut Mendag Busan—dijadwalkan hadir dalam Pertemuan Tingkat Menteri APEC sekaligus mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam agenda para pemimpin ekonomi APEC.
“Hari ini kami berangkat ke Gyeongju untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri APEC. Kami juga akan mendampingi Presiden RI dalam rangkaian Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC. Sejumlah isu yang akan dibahas terkait penguatan kawasan APEC di tengah berbagai tantangan global. Kami berharap pertemuan ini menghasilkan langkah yang konstruktif, khususnya dalam sektor perdagangan,” ujar Mendag Busan.
Baca juga: GAFA 2025 Bawa Tren Arsitektur Hijau dan Smart Building ke Indonesia
Kunjungan ini menjadi rangkaian kedua dalam tugas Mendag Busan mendampingi Presiden RI pada lawatan kerja internasional. Sebelumnya, ia turut serta dalam KTT ke-14 ASEAN di Kuala Lumpur yang berlangsung pada 26—28 Oktober 2025.
Agenda APEC di Gyeongju dimulai dengan Pertemuan Para Menteri Ekonomi APEC pada 29—30 Oktober 2025, yang akan dihadiri Mendag Busan bersama Menteri Luar Negeri RI, Sugiono. Selanjutnya, pada 31 Oktober hingga 1 November 2025, Presiden Prabowo dijadwalkan menghadiri Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC sebagai agenda puncak.
Mendag Busan menegaskan, isu utama yang akan dibahas dalam APEC tahun ini meliputi adaptasi rantai pasok kawasan terhadap dinamika global, transformasi teknologi dalam fasilitasi perdagangan, serta peran World Trade Organization (WTO) dalam menghadapi perubahan lanskap perdagangan dunia. Selain itu, Mendag Busan juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan mitra dagang Indonesia, termasuk Rusia, Hong Kong, dan Meksiko, guna memperkuat kolaborasi ekonomi dan membuka peluang kerja sama strategis.
Indonesia merupakan satu dari 21 Ekonomi APEC. Pada 2024, total produk domestik bruto gabungan APEC mencapai USD 1,40 triliun dengan populasi 2,82 miliar jiwa atau sekitar 40 persen penduduk dunia. Total nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara APEC pada 2024 tercatat mencapai USD 380,04 miliar, dengan surplus perdagangan sebesar USD 9,97 miliar.
Baca juga: Kementerian UMKM dan ADKASI Perkuat Sinergi Penyaluran KUR di Kabupaten
Produk unggulan ekspor Indonesia ke kawasan APEC meliputi besi dan baja, mesin kelistrikan, minyak nabati dan hewani, nikel serta turunannya, dan kendaraan. Sementara mayoritas impor dari negara-negara APEC berupa mesin mekanis, mesin kelistrikan, plastik, besi dan baja, serta kendaraan.
Melalui kehadiran aktif dalam APEC 2025, Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat posisi ekonomi nasional dalam rantai pasok global serta memperluas akses perdagangan strategis yang berkelanjutan.


