Tangerang, 11 September 2025 – Industri baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus berkembang pesat dan kini dipandang sebagai pilar strategis dalam mewujudkan kemandirian energi sekaligus menciptakan lapangan kerja baru. Dengan melimpahnya sumber daya mineral seperti nikel, tembaga, karbon, dan aluminium, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin global dalam transformasi energi hijau.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pembangunan ekosistem industri baterai terintegrasi dari hulu hingga hilir adalah kunci menuju swasembada energi nasional. Menurutnya, proyek industri baterai harus diperbanyak agar Indonesia mampu mencapai cita-cita energi berdaulat. “Dalam lima hingga enam tahun ke depan, Indonesia bisa mencapai swasembada energi dengan dukungan penuh ekosistem baterai,” ujarnya.
Baca juga: ZARFIX Hadirkan Ekosistem AI dan Web3 untuk UMKM Indonesia
Proyek ekosistem baterai di Karawang menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah. Dengan nilai investasi mencapai 5,9 miliar dolar AS, fasilitas ini ditargetkan mampu memproduksi hingga 15 gigawatt hour baterai per tahun pada 2028 serta menyerap ribuan tenaga kerja langsung. Selain itu, proyek serupa di Halmahera Timur juga diproyeksikan menambah lebih dari 43 ribu lapangan kerja baru, memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus kedaulatan industri nasional.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya hilirisasi industri sebagai pilar utama pembangunan nasional. Menurutnya, hilirisasi tidak hanya meningkatkan nilai tambah ekonomi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. “Indonesia tidak boleh lagi terjebak dalam pola lama seperti era kolonial. Kini kita sudah menjadi produsen baterai terbesar kedua dunia setelah Tiongkok,” tegasnya.
Selain investasi senilai 20 miliar dolar AS yang sudah masuk, pemerintah juga tengah menyiapkan gelombang investasi baru mencapai 100 miliar dolar AS dari mitra internasional, khususnya Tiongkok dan Korea. Langkah ini diharapkan memperkuat ekosistem industri baterai nasional sekaligus mendorong lahirnya kendaraan listrik buatan Indonesia.
Baca juga: Tren Konstruksi Berkelanjutan Hadir di IndoBuildTech Expo Surabaya 2025
Tak hanya berfokus pada aspek industri, pemerintah juga menekankan pentingnya partisipasi generasi muda dan akademisi dalam mendukung transisi energi melalui riset dan inovasi teknologi. Sementara itu, dukungan energi terbarukan seperti tenaga surya dalam operasional pabrik menegaskan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan dekarbonisasi.
Dengan dukungan penuh pemerintah, BUMN, dan mitra global, Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat industri baterai kendaraan listrik dunia. Transformasi ini tidak hanya menjawab tantangan swasembada energi, tetapi juga membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi hijau, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat menuju Indonesia Emas 2045.