UMKM Perlu Didorong Hadapi Standar Perdagangan Berkelanjutan Dunia

Tangerang, 24 Juni 2025 – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, menegaskan pentingnya menjadikan perdagangan sebagai instrumen pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berpihak pada rakyat dan lingkungan. Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada acara Peluncuran Laporan Perdagangan dan Investasi Berkelanjutan Indonesia 2025 di Auditorium CSIS, Jakarta.

Dalam acara yang digelar oleh CSIS Indonesia, bekerja sama dengan Decarbonization for Development Lab (DfD Lab) dan Kementerian Perdagangan, Wamendag Roro menyatakan bahwa perdagangan harus menjadi solusi atas tantangan global. “Perdagangan harus menjamin hak dasar rakyat seperti udara dan air bersih, serta memenuhi standar pasar global yang semakin menekankan keberlanjutan,” ujarnya.

Baca juga: Wamendag Tegaskan Komitmen Indonesia Capai Ekonomi Hijau

Ia juga menekankan pentingnya kebijakan berbasis data dan bukti (evidence-based policy) dalam menjawab dinamika global yang kian kompleks. Menurutnya, laporan ini mencerminkan perubahan ekosistem perdagangan dan investasi Indonesia yang semakin mengedepankan prinsip keberlanjutan.

Lebih jauh, Roro menggarisbawahi pentingnya transisi energi dan perdagangan rendah karbon dalam menjawab permintaan global terhadap produk hijau. Strategi menuju Net Zero Emissions (NZE) mencakup elektrifikasi, penggunaan kendaraan listrik, energi terbarukan, dan teknologi penyimpanan karbon.

Dalam laporan Energy Transition Index 2024 oleh World Economic Forum, Indonesia berada di peringkat 54 dari 120 negara dan menjadi negara ketiga tertinggi di ASEAN, setelah Vietnam dan Malaysia.

Roro juga mengungkapkan bahwa arah kebijakan ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan ketahanan energi bersih sebagai prioritas. Salah satu realisasi visi ini adalah melalui Perjanjian ICA-CEPA dengan Kanada, yang mencakup kerja sama di sektor mineral kritis, teknologi bersih, dan penerapan standar ESG.

Baca juga: KKN UGM Fokus Pemberdayaan UMKM dan Pasar Tradisional

Sementara itu, Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri menegaskan bahwa laporan ini menjadi laporan unggulan tahunan CSIS yang mendukung kebijakan perdagangan nasional. Panel diskusi turut menghadirkan berbagai pakar, termasuk dari WRI Indonesia dan pelaku industri, yang membahas strategi perdagangan hijau dan tantangan UMKM dalam memenuhi standar internasional.

Perdagangan berkelanjutan kini menjadi kunci utama menghadapi tantangan global, dan Indonesia berkomitmen menjadikannya sebagai bagian dari strategi nasional menuju ekonomi hijau yang inklusif dan kompetitif.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img