SMKPP Banjarbaru dan GETI Cetak Pendamping UMKM Digital

Tangerang, 20 Juni 2025 – Komitmen terhadap regenerasi petani dan penguatan peran anak muda dalam sektor pertanian terus diperkuat. SMK-PP Negeri Banjarbaru bekerja sama dengan GETI Incubator menggelar program pelatihan dan uji kompetensi sertifikasi BNSP bagi pendamping UMKM digital, sebagai bagian dari upaya menciptakan ekosistem pertanian dan UMKM yang berkelanjutan di Kalimantan Selatan.

Program yang dimulai sejak awal pekan ini melibatkan 43 peserta dari kalangan muda, yang mengikuti pelatihan daring selama dua hari, dilanjutkan pelatihan luring selama dua hari, dan ditutup dengan uji kompetensi pada Jumat (21/6). Skema sertifikasi yang digunakan adalah skema resmi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk Pendamping UMKM Digital.

Baca juga: UMKM Indonesia Catat Transaksi Rp11 Triliun Lewat Business Matching

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni, S.TP., M.Sc., menegaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari sinergi yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir. Menurutnya, regenerasi petani tidak bisa dicapai hanya melalui pelatihan sesaat, tetapi harus dibangun lewat sistem pelatihan berjenjang dan pendampingan nyata di lapangan.

“Kami siapkan dua jalur: untuk wirausaha muda yang dibekali pelatihan dan bantuan modal, serta jalur untuk pencari kerja yang kami fasilitasi dengan pelatihan sesuai kebutuhan industri, termasuk penyaluran kerja hingga ke luar negeri,” jelas Yudi.

Lebih lanjut, Yudi menyebut bahwa beberapa kabupaten di Kalimantan Selatan bahkan mulai mereplikasi program ini karena dinilai efektif dalam mencetak pendamping-pendamping UMKM yang siap pakai.

Direktur Bisnis GETI Incubator, Divera Wicaksono, menyatakan dukungannya terhadap program ini. Ia menekankan pentingnya sertifikasi BNSP untuk menjamin kualitas para pendamping yang akan membantu UMKM naik kelas di era digital.

Baca juga: Skema Holding UMKM Jadi Strategi Baru Perkuat Ekosistem Usaha

“Kami terus dorong sertifikasi skema Pendamping UMKM Digital agar Indonesia memiliki lebih banyak SDM kompeten yang mampu membawa UMKM go digital, go national, dan go global,” kata Divera.

Inisiatif ini juga sejalan dengan visi pemerintah terkait kedaulatan pangan dan pemanfaatan potensi sumber daya nasional. Kolaborasi antara lembaga pendidikan vokasi, pelaku pelatihan, dan sektor swasta seperti ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan regenerasi petani dan pelaku UMKM muda di seluruh Indonesia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img