Menteri Perdagangan Ajak Youthpreneurs Kembangkan Produk Budaya Indonesia

Tangerang, 03 Oktober 2025 – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak generasi muda pelaku usaha atau youthpreneurs untuk melestarikan sekaligus mengembangkan produk budaya Indonesia melalui inovasi. Ajakan ini disampaikan saat pembukaan INACRAFT October 2025 Vol. 4 Youthpreneurs di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, Kamis (2/10).

“Pada 2024, Indonesia tercatat sebagai negara eksportir produk kerajinan peringkat 11 dunia. Masa depan kerajinan Indonesia berada di tangan generasi muda. Kami mengajak youthpreneurs menjadi pelestari budaya sekaligus pembawa inovasi pada kreativitas kerajinan kita,” ujar Mendag Budi Santoso.

Baca juga: Trade Expo Indonesia 2025 Jadi Pusat Inovasi dan Pengembangan Ekspor

Seremoni pembukaan INACRAFT dihadiri Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan, Ketua Umum ASEPHI Muchsin Ridjan, serta Ketua Umum Dekranas Pusat Selvi Gibran Rakabuming. Turut hadir sejumlah duta besar dan perwakilan negara sahabat.

Dalam kesempatan itu, Mendag Budi Santoso menegaskan komitmen Kementerian Perdagangan untuk mendorong UMKM menjadi eksportir. Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) menjadi salah satu langkah strategis. Program ini mempertemukan UMKM dengan calon pembeli mancanegara melalui jaringan 46 perwakilan perdagangan RI di 33 negara.

Hingga Januari–Agustus 2025, tercatat 942 UMKM mengikuti sesi business matching dengan total transaksi mencapai USD 90,90 juta atau sekitar Rp1,40 triliun. Produk yang diminati antara lain makanan dan minuman, kopi, kakao, fesyen muslim, furnitur, produk kesehatan, hingga kerajinan tangan.

“Bahkan 70 persen UMKM yang bergabung belum pernah melakukan ekspor sebelumnya. Artinya, potensi kita masih sangat besar, tinggal bagaimana mempromosikan produk ini ke pasar global,” tegas Mendag Budi.

Selain program UMKM BISA Ekspor, Kemendag juga aktif memperluas akses pasar internasional melalui perjanjian dagang. Beberapa kerja sama penting yang telah dicapai pada 2025 antara lain Indonesia–Peru CEPA, penyelesaian Indonesia–European Union CEPA, penandatanganan Indonesia–Canada CEPA, serta rencana perjanjian dengan Uni Ekonomi Eurasia dan Tunisia.

Upaya tersebut ikut mendorong kinerja ekspor Indonesia yang naik 7,72 persen pada periode Januari–Agustus 2025 dibanding tahun sebelumnya, dengan surplus mencapai USD 29,14 miliar.

Ketua Umum ASEPHI Muchsin Ridjan menambahkan, antusiasme pelaku UMKM untuk ikut serta dalam INACRAFT sangat tinggi, meski kapasitas pameran terbatas. “UMKM adalah penopang ekonomi sekaligus pencegah krisis. Karena itu mari belanja produk UMKM, karena mereka menunggu dukungan kita,” katanya.

Baca juga: Menteri UMKM Dukung Layanan Same Day Payment Untuk Percepatan Modal Usaha

Salah satu peserta pameran adalah Lumosh Living, UMKM kerajinan berbahan limbah keramik yang berhasil menembus pasar internasional lewat predikat “Best Design” pada kompetisi Good Design Indonesia 2024. Co-Founder Lumosh Living, Raymond Kurniawan Tjiadi, berharap pemerintah memberi insentif agar UMKM keramik dapat bersaing dengan produk dari Thailand dan Vietnam.

Dengan dukungan pemerintah, inovasi youthpreneurs, serta perluasan pasar global, UMKM Indonesia diharapkan mampu naik kelas dan memperkuat posisi dalam rantai ekonomi kreatif dunia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img