Tangerang, 17 September 2025 – PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaannya untuk naik kelas hingga menembus pasar internasional. Hal ini diwujudkan melalui seremoni ekspor perdana keranjang anyaman serat alam oleh PT Agrominafiber Java Indonesia ke Amerika Serikat, yang digelar di Kebumen, Jawa Tengah.
Ekspor perdana tersebut dilakukan secara simbolis dengan pelepasan satu kontainer berisi hampir 10 ribu keranjang serat alam senilai USD 57.200 atau setara Rp957 juta. Produk asal Kebumen itu akan diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, menuju Pelabuhan Long Beach, Amerika Serikat, sebelum akhirnya dipasarkan di 1.700 Ross Department Store di New York.
Baca juga: UMKM Nanas Qu Binaan Pertamina Berdayakan Ratusan Petani Purbalingga
VP CSR & SMEPP Management PT Pertamina, Rudi Ariffianto, menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti nyata peran Pertamina dalam mendampingi UMKM hingga mampu bersaing di pasar global.
“Pertamina berkomitmen untuk terus mendukung UMKM naik kelas melalui pelatihan, pameran, business matching, hingga fasilitasi akses pembiayaan. Ekspor perdana UMKM Kebumen ke Amerika ini adalah bukti bahwa promosi dan pendampingan berkelanjutan mampu meningkatkan kepercayaan buyer internasional,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini, Bupati Kebumen Hj. Lilis Nuryani, yang berharap pemberdayaan UMKM perajin serat alami dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
PT Agrominafiber Java Indonesia awalnya berdiri tahun 2020 dengan usaha di bidang perikanan. Namun, potensi pelepah pisang dan pandan di wilayah Kebumen menginspirasi pendiri Rudi Hermawan dan Novita untuk mengembangkan usaha kerajinan berbasis serat alami. Kini, Agrominafiber memproduksi berbagai produk anyaman seperti keranjang, karpet, hingga lampu hias.
Mengusung konsep social entrepreneur, usaha ini memberdayakan lebih dari 80 pemasok bahan baku (70% perempuan usia 40–60 tahun), 15 pengrajin dan karyawan, serta 3 tenaga pemasaran online.
Pertamina melalui berbagai program seperti Pertamina Foundation Preneur (PFPreneur), Pertamina UMK Academy, dan Pertamina SMEXPO, terus memberikan dukungan berupa pelatihan intensif, pameran, pendampingan bisnis, hingga sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Keberhasilan ekspor ini menunjukkan bahwa produk lokal memiliki daya saing global jika didukung dengan strategi komunikasi, branding, serta promosi yang tepat. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, khususnya dalam mendorong kewirausahaan dan memperkuat industri kreatif.”
Baca juga: Kemenperin Gencarkan Program Penguatan Brand Identity bagi IKM Kerajinan
Pertamina menegaskan bahwa keberhasilan ekspor ini bukan hanya capaian bisnis, tetapi juga bagian dari komitmen perusahaan dalam menjalankan Environmental, Social & Governance (ESG), serta mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs). Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina tidak hanya fokus pada transisi energi menuju net zero emission 2060, tetapi juga menjadi motor penggerak pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dengan capaian ini, kerajinan serat alam asal Kebumen resmi menorehkan prestasi di panggung global, sekaligus membuktikan bahwa produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional.