Tangerang, 15 September 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui Program Bisnis Layak Funding (BISLAF) terus memperluas akses pembiayaan bagi UMKM yang bergerak di ekosistem perumahan. Upaya ini dilakukan untuk mendukung pencapaian target pemerintah dalam program strategis pembangunan 3 juta rumah yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, dalam acara Intimate Business Matching BISLAF di Bogor menegaskan pentingnya peran UMKM dalam rantai pasok perumahan. Menurutnya, UMKM tidak hanya berperan sebagai penyedia material, tetapi juga sebagai kontraktor dan penyedia jasa pasca-hunian.
Baca juga: Kolaborasi Kemendag Lazada dan Komunitas UMKM Perkuat Kepercayaan Konsumen Indonesia
“UMKM memiliki posisi vital dalam ekosistem perumahan. Karena itu, BISLAF hadir sebagai jembatan antara kebutuhan permodalan dengan peluang pendanaan dari lembaga keuangan dan investor,” ujar Temmy.
Berdasarkan data Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM, terdapat sekitar 104 ribu UMKM yang bergerak di sektor pembangunan perumahan. Jumlah tersebut terdiri dari 35 ribu UMKM di bidang jasa konstruksi dan hampir 70 ribu UMKM sebagai penyedia material. Namun, salah satu tantangan terbesar mereka adalah akses pembiayaan.
Melalui BISLAF, Kementerian UMKM memfasilitasi pelaku usaha agar siap mengakses pendanaan dari lembaga keuangan, investor, hingga program pemerintah. Sejalan dengan itu, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan, mulai dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan target 350 ribu rumah subsidi, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk 38 ribu rumah, insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk rumah di bawah Rp2 miliar, hingga alokasi kredit program perumahan sebesar Rp130 triliun dengan bunga bersubsidi.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi Usaha Kecil, Ali Manshur, menyampaikan bahwa kegiatan Intimate Business Matching merupakan puncak dari rangkaian Bootcamp Pendampingan Akses Pembiayaan dan Investasi yang telah berlangsung sejak Juni 2025.
“Peserta telah mengikuti sesi Pitching for Business Success, mentoring pembuatan pitch deck, hingga presentasi bisnis di hadapan lembaga keuangan. Hari ini, 16 UKM terpilih melakukan pitching baik secara luring maupun daring, dilanjutkan dengan sesi One on One Speed Dating bersama mitra pembiayaan,” jelas Ali.
Baca juga: Platform Digital Baru Siap Angkat UMKM Naik Kelas
Acara yang berlangsung secara hybrid ini dihadiri sekitar 50 peserta, termasuk perwakilan BTN, BRI, Shafiq, LBS Urun Dana, dan Dana Syariah. Ali menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mempertemukan UMKM dengan mitra strategis untuk membuka peluang pendanaan dan tindak lanjut pengembangan usaha.
“Kami berharap UMKM dapat memperkuat kualitas perencanaan bisnis sekaligus memperoleh akses pembiayaan yang relevan. Dengan begitu, mereka tidak hanya tumbuh secara mandiri, tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan pembangunan perumahan nasional,” tambahnya.