Program Makan Bergizi Gratis Dorong Pertumbuhan UMKM Pangan

Tangerang, 14 Agustus 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menegaskan komitmennya memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya meningkatkan kualitas gizi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian nasional, khususnya di sektor pangan.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Damanik, menyebut MBG sebagai ekosistem dengan manfaat ganda: memastikan anak-anak mendapat asupan gizi yang sehat sekaligus membuka peluang usaha bagi jutaan pelaku UMKM di Indonesia.

Baca juga: 6 UMKM Dapat Pelatihan Digital dari DAMRI Lewat Pendampingan Berkelanjutan

“Dari total anggaran MBG, 85% dialokasikan untuk pengadaan bahan baku dapur seperti sayuran, hasil peternakan, perikanan, hingga perkebunan. Ini peluang besar bagi 29 juta UMKM sektor pangan, khususnya di pedesaan, untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Riza di Jakarta, Rabu (13/8).

Saat ini, tercatat 6.435 UMKM telah bergabung dalam rantai pasok MBG. Mereka mencakup pemasok bahan baku seperti petani, nelayan, peternak, pedagang pasar, penyedia jasa katering daerah, hingga pengolah limbah makanan yang diubah menjadi pupuk pertanian, pakan ikan, atau produk bernilai ekonomi lainnya.

Dampak positif program ini terlihat di sejumlah daerah. Di Pamulang, misalnya, seorang pemasok sayuran yang terhubung ke empat dapur MBG berhasil merekrut 15 ibu rumah tangga untuk membantu pengolahan sayuran, membuka lapangan kerja baru di tingkat lokal.

Meski demikian, Riza mengakui masih ada tantangan, seperti standardisasi kualitas dan kuantitas pasokan, kurangnya informasi teknis, serta keterbatasan akses pembiayaan bagi UMKM. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian UMKM meluncurkan program pendampingan daring meliputi sosialisasi, pelatihan, kurasi, business matching, hingga fasilitasi pembiayaan yang diikuti seribu pelaku UMKM.

“Kami menargetkan setiap dapur MBG minimal menggunakan 60% bahan baku dari produk UMKM. Standar ini akan terus ditingkatkan agar manfaat ekonomi program MBG dirasakan lebih luas,” tambah Riza.

Baca juga: Lada dan Komoditas Pertanian Bangka Belitung Go Internasional ke Empat Negara

Sebagai apresiasi, Kementerian UMKM bersama Badan Gizi Nasional meluncurkan program “SPPG Ramah UMKM” untuk dapur MBG yang konsisten memprioritaskan produk UMKM. Langkah ini selaras dengan arahan Presiden agar MBG menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi pedesaan.

Riza optimistis, kolaborasi lintas kementerian dan lembaga akan menjadikan UMKM sektor pangan sebagai tulang punggung keberhasilan program Merdeka Gizi serta berkontribusi dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img