Tangerang, 07 Agustus 2025 – Mulai pertengahan tahun 2025, tiga platform e-commerce terbesar di Indonesia Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop resmi memberlakukan biaya pemrosesan order kepada para penjual (seller). Kebijakan ini bertujuan mendukung peningkatan layanan logistik dan program subsidi ongkos kirim yang lebih luas, namun memicu reaksi beragam dari pelaku usaha online.
Di Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia, biaya ini berlaku untuk semua seller yang telah terintegrasi di dalam sistem. Biaya dikenakan untuk setiap pesanan yang berhasil dikirim, tanpa memperhatikan jumlah barang atau nilai transaksi. Bahkan jika terjadi pengembalian barang atau dana setelah pengiriman, biaya tetap tidak dikembalikan kepada penjual.
Baca juga: Telkom dan NeutraDC Alihkan Konsumsi Energi ke Listrik Terbarukan
Sementara itu, Shopee telah lebih dulu menerapkan biaya pemrosesan order sebesar Rp1.250 per transaksi berhasil, efektif sejak 20 Juli 2025. Shopee menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari strategi mereka dalam mendukung pertumbuhan bisnis para seller, dengan menjanjikan promosi yang lebih menarik.
Kabar baiknya, Shopee memberikan insentif bagi penjual baru dengan membebaskan 50 transaksi pertama dari biaya pemrosesan. Namun setelah melewati batas tersebut, biaya akan diterapkan penuh tanpa pengecualian, terlepas dari jumlah produk dalam satu pesanan.
Baca juga: PLN Nusantara Power Gunakan Sampah Jadi Energi, Dukung Bauran EBT Nasional
Mengutip dari sumber lain seperti CekAja dan Setyobudianto, struktur biaya admin di ketiga marketplace ini memang terus berubah. TikTok Shop misalnya, dikenakan biaya Rp2.000 + 1% per transaksi, dan bahkan telah menaikkan tarif admin untuk beberapa kategori sejak Mei 2024 menjadi 2%–6,5%.
Kebijakan ini tentu menjadi perhatian penting bagi para seller yang kini harus lebih cermat menghitung margin keuntungan, terutama di tengah persaingan e-commerce yang semakin ketat.
