Tangerang, 06 Agustus 2025 – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso atau yang akrab disapa Mendag Busan, meresmikan secara serentak Export Center Balikpapan dan Batam, yang dipusatkan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (1/8). Peresmian ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem ekspor nasional, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Peresmian Export Center ini bukan hanya memperkuat ekosistem ekspor nasional, tetapi juga wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperluas akses pasar global dan mendorong transformasi ekonomi berbasis ekspor,” ujar Mendag Busan.
Baca juga: Business Matching Kemenperin Buka Akses Pasar Ekspor
Turut hadir dalam acara ini Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kaltim Sarifah Suraidah Harum, serta Kepala Disperindag Kepulauan Riau Novianto secara daring. Mendag Busan didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi.
Dalam sambutannya, Mendag menekankan bahwa UMKM memiliki ciri khas unik yang menjadi kekuatan Indonesia di pasar global. “Dengan inovasi, daya saing tinggi, dan pembinaan berkelanjutan, UMKM kita siap bersaing di dunia internasional,” tegasnya.
Export Center ini mendukung program unggulan Kemendag bertajuk UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor, yang sejak Januari hingga Juli 2025 telah memfasilitasi hampir 800 UMKM dalam kegiatan business matching dengan potensi transaksi ekspor mencapai USD 90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun. Mayoritas UMKM tersebut belum pernah melakukan ekspor sebelumnya.
Export Center berperan penting sebagai pusat layanan ekspor terpadu, mencakup konsultasi ekspor, legalitas, akses pembiayaan, hingga fasilitasi business matching. Balikpapan akan melayani wilayah Kalimantan, sementara Batam mencakup wilayah Sumatra. Layanan ini melengkapi Export Center sebelumnya di Surabaya dan Makassar.
Dirjen PEN Fajarini Puntodewi menyebut, sejak 2024 hingga Juni 2025, Export Center telah memberikan lebih dari 4.000 layanan dan menghasilkan transaksi ekspor senilai USD 140,15 juta. “Ini menunjukkan peran strategis Export Center dalam mendorong UMKM naik kelas,” katanya.
Gubernur Rudy Mas’ud berharap Export Center Balikpapan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekspor berbasis UMKM di Kalimantan Timur. “Ini langkah nyata untuk membawa UMKM Kalimantan ke kancah global,” ungkapnya.
Baca juga: Klinik Ekspor Bea Cukai Bantu UMKM Tembus Papua Nugini
Kehadiran Export Center Balikpapan juga disambut antusias oleh pelaku usaha lokal. Didi Hamid, pemilik Deli Koffie Indonesia, menyebut bahwa fasilitas ini mempermudah UMKM untuk mendapatkan bimbingan langsung dari Kemendag. “Harapannya, produk unggulan daerah bisa lebih mudah masuk ke pasar internasional,” tuturnya.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, Export Center menjadi harapan baru bagi UMKM Indonesia untuk unjuk gigi di pasar ekspor global.