Industri Pengolahan Tumbuh 5,68% Pada Triwulan II 2025

Tangerang, 07 Agustus 2025 – Kinerja sektor industri pengolahan menunjukkan hasil gemilang pada triwulan II tahun 2025 dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,68 persen (year-on-year). Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,12 persen, menegaskan kembali peran penting sektor manufaktur sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan lompatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya. “Pertumbuhan industri pengolahan pada triwulan II ini lebih tinggi dari triwulan I 2025 yang sebesar 4,55 persen, dan jauh melampaui capaian triwulan II tahun lalu sebesar 3,95 persen,” ujarnya di Jakarta, Selasa (5/8).

Baca juga: Kolaborasi APINDO dan Pemerintah Perkuat UMKM Indonesia

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan dalam dan luar negeri terhadap berbagai produk manufaktur. Beberapa subsektor bahkan mencatatkan pertumbuhan dua digit yang impresif.

Salah satu subsektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah industri logam dasar yang tumbuh sebesar 14,91 persen, berkat tingginya permintaan ekspor untuk produk besi dan baja. “Ini menunjukkan daya saing produk logam nasional yang semakin kuat di pasar global,” kata Menperin.

Sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional juga mencatatkan kinerja solid dengan pertumbuhan 9,39 persen, seiring meningkatnya permintaan akan produk kesehatan dan ekspor bahan kimia.

Tak kalah penting, industri makanan dan minuman terus menunjukkan dominasinya dengan pertumbuhan 6,15 persen. Produk seperti CPO, minyak goreng, serta makanan dan minuman olahan menjadi kontributor utama baik di pasar domestik maupun internasional.

Sebagai respons atas pencapaian tersebut, Kementerian Perindustrian menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat daya saing industri nasional melalui dukungan kebijakan, investasi, dan penguatan struktur industri. Fokus ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan sektor industri sebagai lokomotif utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menperin Agus Gumiwang juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas arahan dan program Asta Cita yang menempatkan sektor industri sebagai prioritas utama pembangunan nasional. Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelaku industri dan tenaga kerja yang telah berkontribusi besar dalam menjaga stabilitas dan produktivitas di tengah kondisi ekonomi global yang fluktuatif.

Baca juga: Mendag Resmikan Export Center Batam Perkuat Ekspor UMKM

“Melihat tren positif ini, kami optimis sektor manufaktur Indonesia masih memiliki ruang tumbuh yang besar dan dapat terus menjadi penyumbang utama PDB nasional,” tegas Menperin.

Hingga semester I 2025, sektor industri pengolahan secara kumulatif telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,12 persen, mengindikasikan tren stabil dan positif untuk sisa tahun 2025.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img