Gas Bumi Jadi Andalan Energi Bersih, PGN Perluas Jaringan dan Inovasi Biomethane

Tangerang, 05 Agustus 2025 – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat perannya sebagai tulang punggung transisi energi nasional dengan menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi. Upaya ini sejalan dengan target bauran energi nasional, di mana gas bumi diproyeksikan berkontribusi sebesar 22 persen pada 2025.

Menurut Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, gas bumi merupakan sumber energi fosil dengan emisi karbon lebih rendah dan memiliki potensi besar sebagai energi prioritas nasional. “Dengan porsi besar dalam bauran energi, gas bumi sangat potensial menjadi energi transisi menuju swasembada energi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (4/8/2025).

Baca juga: Telkom Pacu UMKM Go Digital, Luncurkan Portal UMKdigital.id di Digital Fest 2025

PGN fokus mengembangkan jaringan gas rumah tangga (jargas) untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada LPG dan minyak tanah. Hingga akhir 2024, PGN telah membangun jaringan pipa sepanjang 20.000 km dan menyambungkan 815.000 rumah. Targetnya, dalam lima tahun ke depan akan ada tambahan 450.000 sambungan baru. Jika mencapai 1 juta sambungan pada 2034, PGN memperkirakan potensi penurunan emisi karbon hingga 380.000 ton CO₂.

Selain itu, PGN juga mengembangkan energi baru terbarukan, seperti biomethane yang bersumber dari limbah pertanian dan peternakan. Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada 2027 dengan sistem injeksi ke jaringan gas eksisting sebagai bagian dari roadmap Net Zero Emission.

Untuk memperluas akses gas, PGN menggarap proyek pipa Tegal–Cilacap dan pembangunan fasilitas LNG di Pulau Jawa. Distribusi LNG dari Indonesia timur juga ditingkatkan untuk memenuhi permintaan tinggi di Jawa.

PGN turut mendorong pemanfaatan Compressed Natural Gas (CNG) untuk sektor hotel, restoran, kafe, dan UMKM. Kombinasi LNG dan CNG ini diharapkan dapat membantu pemerintah mengurangi beban subsidi energi.

Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, mengakui bahwa pasokan gas nasional masih mencukupi, dengan produksi domestik 6.600 MMSCFD dan penyaluran 3.300–3.500 MMSCFD. Namun, ia menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur pipa untuk menyeimbangkan distribusi.

Baca juga: TP PKK Kota Pekalongan Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pelatihan Toko Online

“Permintaan meningkat, tapi distribusinya belum merata. Kita butuh infrastruktur untuk menjembatani produksi dan kebutuhan industri,” jelas Arief.

Dengan strategi terintegrasi ini, PGN optimis dapat menjadi penyedia gas bumi yang ramah lingkungan dan mendukung pembangunan energi nasional yang berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img